Rabu 2015-08-26 01:52:24
JAKARTA, SUARAPAPUA.com — Jatuhnya Pesawat Trigana Air IL 267 dalam penerbangan dari Jayapura menuju Oksibil, diduga karena masalah radar di Jayapura yang tak berfungsi sejak dibeli hingga kini.
Menurut Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, pemerintah sudah membeli radar, namun sejak dibeli radar tersebut tidak berfungsi, sehingga Direktur Airnav harus bisa menjelaskan hal tersebut.
“Mengenai hal itu Dirut Airnav harus bisa menjelaskan hal itu,” ujar Uchok kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/8/2015).
Kata dia, tingginya angka kecelakaan di Papua sudah menjadi sorotan dunia Internasional.
Khadafi menambahkan, Dirut Airnav sepertinya masih mengalokasikan perawatan radar tersebut, padahal sampai saat ini sejak dibeli radar di Papua tidak beroperasi.
“Dugaan ini harus dijelaskan kepada rakyat kenapa masih ada biaya perawatan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, wilayah Papua memang dikelilingi pegunungan dan lembah serta cuaca yang berubah-ubah secara mendadak. Bagi dunia penerbangan, kondisi seperti ini sangat rawan dan memerlukan alat bantu navigasi yang memadai atau ground-based navigation facilities.
“Kekurangan alat bantu navigasi penerbangan diduga menjadi penyebab utama seringnya kecelakaan penerbangan terjadi di Papua, termasuk pesawat Trigana. Kalau begini, negara mau dibawa ke mana?” pungkasnya.
OKTOVIANUS POGAU