ArsipSeminar Dibubarkan Secara Spontan, Bukan Dikordinir AMP

Seminar Dibubarkan Secara Spontan, Bukan Dikordinir AMP

Senin 2012-07-09 11:05:15

Menurut Roy, “Otsus bukan jalan terbaik untuk Papua. Kami merasa panitia telah melakukan pembohongan publik. Rakyat Papua bukan inginkan Otsus diperbaiki, melainkan pengakuan kedaluatan Negara West Papua oleh Indonesia dan Amerika,” tegas Roy mengkritisi jalannya seminar.

Dikatakan, pembubaran seminar tersebut bukan disengaja, sebab tindakan tersebut dilakukan secara spontan melihat ada satu peserta yang mengaku sebagai mahasiswa, namun mengeluarkan bahasa-bahasa provokatif di dalam ruang seminar.

“Seminar dibubarkan karena ada seorang penanggap yang mengaku sebagai aktivis dari Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (GMPI), dan memberikan pernyataan sangat provokatif dan tidak dapat diterima oleh mahasiswa Papua,” kata Roy menjelaskan.

Lanjut Roy, pembubaran seminar tersebut dilakukan secara spontan oleh mahasiswa, bukan dikordinir oleh sebuah lembaga atau organisasi, dalam hal ini bukan dikordinir oleh AMP, seperti ditulis media massa.

“Kami hadir murni atas nama pribadi, juga atas nama paguyuban, berdasarkan undangan yang diberikan panitia, bukan atas nama organisasi AMP, apalagi membubarkan seminar atas instruksi AMP,” tegas Roy menambahkan.

Mahasiswa lain, Gerald Bidana menyatakan bahwa kurang ada miskomunikasi yang baik antara peserta seminar, terutama mahasiswa Papua di Jogja dengan panitia penyelenggara sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seminar yang diselenggarakan di Kampus Universitas Gadja Mada (UGM) atas prakarsa Fakultas Hukum bekerjasama dengan Lingkar Pena Nusantara (LPN), Majalah Gatra, Metro TV dan Lembaga Intelektual Tanah Papua (LITP) dibubarkan oleh mahasiswa usai pemateri I memaparkan pandangannya.

Hadir dan memberikan kata sambutan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang diwakili oleh Asisten Sekda Bidang Pembangunan Propinsi DIY.

Kemudian, yang menjadi pembicara utama adalah Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Baltazar Kambuaya yang diwakili oleh Jusach Eddy Hasio.

Pemateri dalam seminar ini adalah Sekertaris Eksekutif Foker LSM Papua Septer J Manufanu, Dubes Inggris untuk Indonesia, Mr. Mark Clanning, pakar Sejarah dan Hukum Tatanegara UGM Jaka Triana, dan Dubes Belanda Untuk Indonesia Mr. Tjeerd Feico DZ, dan pakar Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM Porwo Santoso.

Bertindak sebagai moderator dalam seminar ini adalah wartawan senior Metro TV, Kaniai Sutisnawinata.

OKTOVIANUS POGAU 

Terkini

Populer Minggu Ini:

Mahasiswa Papua di Sulut Akan Gelar Aksi Damai Peringati Hari Aneksasi

0
“Jadi hasil akhir dari diskusi bahwa tanggal 1 Mey 2024 akan dilakukan aksi damai (aksi kampanye), sementara yang menjadi penanggung jawab dari aksi 1 Mei 2024 ini adalah organisasi KNPB Konsulat Indonesia yang dibawahi oleh saudara Agusten dan Kris sebagai coordinator lapangan,” jelas Meage.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.