ArsipGubernur Papua Buka Mubes Pencegahan Miras dan Penanggulangan HIV/AIDS di Nabire

Gubernur Papua Buka Mubes Pencegahan Miras dan Penanggulangan HIV/AIDS di Nabire

Senin 2014-11-17 19:18:45

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, Senin (17/11/2014) siang, secara resmi membuka kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) pencegahaan Minuman Keras (Miras), dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS, yang berlangsung di Aula Gereja Katolik Kristus Raja, Siriwini, Nabire, Papua.

Gubernur Papua bersama rombongan tiba di bandara Udara Nabire sekitar pukul 10.40 Wit. Rombongan dijemput langsung Bupati Nabire Isaias Douw, Bupati Dogiyai Thomas Tigi, Bupati Paniai Hengky Kayame, beserta para wakil bupati, dan muspida dari enam kabupaten yang ada di wilayah adat Mee-Pago.

 

Dalam sambutannya, Gubernur Papua mengatakan, ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada tokoh intelektual, tokoh pemuda dan masyarakat adat di wilayah adat Mee-Pago yang telah menginisiasi berlangsungnya Mubes dengan menghadirkan masyarakat dari enam kabupaten.

 

“Saya sangat memberikan apresiasi kepada tokoh intelektual di wilayah adat Mee-Pago, ini juga harus menjadi contoh bagi wilayah adat lain di tanah Papua, agar mengambil inisiatif untuk mengadakan acara seperti ini.”

 

“Miras dan penyakit HIV/ADIS memang telah membunuh generasi muda Papua, karena itu harus dihentikan, dan saya harap bukan hanya gelar Mubes saja, tapi dampaknya harus dirasakan oleh semua orang di tanah ini,” katanya.

 

Lanjut Gubernur, para Bupati dari enam wilayah adat juga diminta memberikan dukungan penuh kepada masyarakat adat di wilayah Mee-Pago, agar Mubes yang akan berlangsung selama empat hari ini dapat sukses terselenggara.

 

“Ini kesempatan yang sangat luar biasa kita ketemu, berharap hasil dari seminar dapat disosialisasikan kepada siapapun, kami dari pemerintah provinsi sangat memberikan apresiasi yang besar atas terselenggaranya kegiatan ini,” katanya.

 

Menurut Gubernur, nasib orang Papua memang semakin memprihatinkan, karena telah menjadi minoritas di tanah kelahiran sendiri, termasuk fenomena yang ada di wilayah adat Mee-Pago saat ini.

 

“Jumlah penduduk di enam kabupaten wilayah Mee-Pago kira-kira ada 700.000 orang, padahal aslinya hanya 200.000 orang saja, ini fakta rill yang terjadi di tanah Papua, data penduduk tidak sebanding dengan jumlah aslinya,” kata orang nomor satu di Provinsi Papua.

 

Dikatakan, sejak Papua berintegrasi ke dalam Indonesia di tahun 1969, orang Papua dihadapkan dengan situasi daerah operasi militer, dengan mengedepankan peluru dan senjata.

 

“Saya kira sudah cukup kita dihadapkan dengan senjata dan peluru, sekarang pembunuh nomor satu adalah Miras, Narkoba, dan HIV/AIDS, kita harus sama-sama berusaha menuntaskannya,” kata Gubernur pertama asal Pegunungan ini.

 

Ketua Panitia pelaksana, Pastor Nato Gobay, dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah provinsi Papua, dan para Bupati yang telah memberikan bantuan keuangan hingga acara Mubes dapat berlangsung.

 

"Kami tidak bisa selenggarakan kegiatan ini kalau tidak ada bantuan dari pemerintah provinsi, dan para Bupati. Terima kasih untuk Gubernur, Bupati Deiyai, dan Bupati Nabire yang telah memberikan sumbangan untuk kegiatan ini," katanya.

 

Pastor Paroki Kristus Raja ini juga menegaskan, kegiatan Mubes yang digelar bertujuan menyelamatkan generasi muda Papua dari bahaya Miras dan penyakit HIV/AIDS yang sangat mematikan.

 

"Kami tidak ada kepentingan lain, selain memikirkan dampak dan masa depan orang Papua yang akan punah di tanah kelahirannya. Kami tidak mau punah, karena itu acara ini bisa membantu hal itu, minimal pencegahannya bisa dilakukan," katanya.

 

Pastor asal Suku Mee ini juga meminta pemerintah daerah dapat memberikan dukungan kepada yayasan pencegahan Miras dan penanggulana HIV/AIDS yang baru saja didirikan, dan akan diresmikan secara langsung oleh Gubernur Papua.

 

"Yayasan ini tidak bisa berjalan kalau tidak ada dukungan keuangan dari bapak-bapak sekalian, karena itu di hadapan bapak Gubernur, kami memohon bantuan dari para Bupati, ini demi generasi muda Papua, agar bisa diselamatkan melalui penyadaran," tegasnya.

 

Usai Gubernur menyampaikan sambutan, acara dilanjutkan dengan pemukulan tifa tanda dibukanya acara Mubes, yang rencananya akan digelar selama empat hari kedepan. 

 

Setelah itu, dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk pencegahan Miras di wilayah adat Mee-Pago oleh Gubernur bersama keenam Bupati yang ada di wilayah adat Mee-Pago.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

0
“Pemerintah kita gagal dalam mengatasi layanan penerangan di Dekai. Yang kedua itu pendidikan, dan sumber air dari PDAM. Hal-hal mendasar yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah, tetapi dari pemimpin ke pemimpin termasuk bupati yang hari ini juga agenda utama masuk dalam visi dan misi itu tidak dilakukan,” kata Elius Pase.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.