ArsipKPKP-HAM Uncen Gelar “Nobar” Peringati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

KPKP-HAM Uncen Gelar “Nobar” Peringati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Selasa 2014-11-25 23:38:15

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Memperingati hari anti kekerasan terhadap perempuan, Koalisi Perempuan Kampus Peduli Hak Asasi Manusia (KPKP-HAM) Universitas Cenderawasih, Selasa (25/11/2014) sore tadi menggelar “Nonton Bareng” di halaman Museum Antropologi Uncen, Jayapura, Papua.

Film yang diputar perkait perjuangan Mirabal bersaudara (Minerva, Maria, dan Patria), yang berjuang dengan dengan gigih melawan penindasan dan kediktatoran Presiden Republik Dominika, Trujilo, yang berkuasa hampir tiga puluh tahun lamanya.

 

Mirabal bersaudara ini kemudian dibunuh oleh orang suruhan Presiden Trujilo, pada 25 November 1960, dengan cara dipukul hingga tewas. Karena itu, secara tanggal 25 November ditetapkan sebagai hari anti kekerasan terhadap perempuan di seluruh penjuru dunia.

 

Ruth Ohoiwutun, Koordinator KPKP-HAM Uncen menjelaskan, dalam konteks Papua, hari anti kekerasan terhadap perempuan perlu terus diperingati, karena dalam banyak hal, perempuan Papua selama di nomor duakan.

 

“Baik dalam adat, termasuk di sektor pemerintahan, perempuan selalu di nomor duakan, karena itu perlu diperingati sebagai hari kebangkitan dan emansipasi perempuan Papua,” kata Ruth kepada suarapapua.com, usai acara nobar.

 

Menyaksikan film Mirabal bersaudara dalam kondisi otoriter dari presiden Trujilo, menurut Ruth, kondisi yang sama sedang dihadapi orang Papua, yakni, kebebasan berdemokrasi, berekspresi, dan mimbar akademik mahasiswa selalu dihalangi.

 

“Kita setiap mau sampaikan ketidakadilan di tanah Papua, selalu dihalangi oleh Polisi, ada yang ditangkap, dipukul, dan dipenjarakan, ini kondisi yang sangat memperhatikan, karena itu kaum perempuan, dan secara khusus orang Papua harus bersatu dan melakukan perlawanan,” ajak Ruth.

 

Ruth menjelaskan, agenda kampanye KPKP-HAM Uncen dalam beberapa waktu kedepan, yakni, pada tanggal 04 Desember 2014 akan digelar aksi bagi seribu bunga di beberapa rumah sakit yang ada di Kota Jayapura, Papua, memperingati hari penyandan cacat internasional.

 

Kemudian, pada 06 Desember 2016 mendatang, akan digelar seminar dan Focus Group Discusion (FGD) selama satu hari, dengan mengundang mahasiswa di seluruh kota Jayapura, memperingati hari tidak ada toleransi bagi kekerasan terhadap perempuan.

 

“Kami berharap teman-teman bisa datang ikut seminar dan FGD tersebut, karena banyak organisasi dan LSM yang mengambil bagian. Kita akan mendapatkan banyak pengetahuaan, termasuk berdiskusi tentang persoalan perempuan di tanah Papua,” ujar Ruth.

 

Sebelumnya, KPKP HAM Uncen bersama sejumlah organisasi perempuan yang fokus di bidang HAM, seperti Forum Kerja (Foker) LSM Papua, Jaringan HAM Perempuan Papua, Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) Papua, Jerat Papua, Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Papua, Stikom Jayapura, dan KPKP HAM Uncen, telah menggelar acara bagi bunga yang dipusatkan di Taman Imbi, Jayapura, Papua.

 

"Aksi bagi-bagi bunga tadi merupakan salah satu bentuk penyadaran terhadap publik di Papua, bahwa kekerasan terhadap perempuan harus dihentikan," kata Ruth.

 

OKTOVIANUS POGAU

2 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

0
“Kami bersama AMAN Sorong Raya akan melakukan upaya-upaya agar Perda PPMHA  yang telah diterbitkan oleh beberapa kabupaten ini dapat direvisi. Untuk itu, sangat penting semua pihak duduk bersama dan membicarakan agar Perda PPMHA bisa lebih terarah dan terfokus,” ujar Ayub Paa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.