ArsipYones Douw: Lima Bupati di Wilayah Mee-Pago "Tidak Peduli" Acara Mubes

Yones Douw: Lima Bupati di Wilayah Mee-Pago “Tidak Peduli” Acara Mubes

Senin 2014-11-10 20:05:15

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Panitia penyelenggara Musyawarah Besar (Mubes) pencegahaan Minuman Keras (Miras) dan HIV/AIDS, menyesalkan sikap empat Bupati di Wilayah Adat Mee-Pago, yang dinilai tidak peduli dengan penyelenggaraan kegiatan akbar tersebut.

Sekertaris Panitia, Yones Douw, kepada suarapapua.com menjelaskan, kegiatan akan digelar sejak 17 – 20 November 2014, di Kabupaten Nabire, dan rencananya mendapat dukungan dari para Bupati di wilayah Adat Mee-Pago, yakni Bupati Paniai, Nabire, Dogiyai, Deiyai, Timika dan Intan Jaya.

 

“Namun sampai saat ini lima Bupati belum bantu kami sama sekali, padahal waktu kegiatan semakin dekat, kecuali Bupati Deiyai, Dance Takimai, yang sudah memberikan bantuan," kata Yones.

 

Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, kata Yones, saat bertemu dengan panitia penyelenggara sudah menyampaikan komitmen untuk membantu, dan menyatakan kesediaan untuk hadir dalam kegiatan tersebut.

 

“Gubernur juga sampaikan kalau akan perintahkan Bupati-Bupati di wilayah adat Mee-Pago untuk bantu, namun sampai saat ini belum ada kejelasan." 

 

"Kami menyesalkan sikap lima Bupati ini, padahal acara ini digelar untuk menyelamatkan umat Tuhan yang ada di wilayah pemerintahan mereka,” tegasnya.

 

Menurut Yones, dana yang telah terkumpul di rekening bendahara panitia hanya berasal dari pemerintah provinsi Papua, dan bantuan dari Bupati Deiyai, sedangkan lima bupati lainnya hanya janji dan janji.

 

“Kami akan terus berkomunikasi dengan mereka, agar bisa sedikit membantu agar kegiatan ini bisa berjalan dengan sukses. Ini kegiatan yang dibuat untuk menyelamatkan umat Tuhan dari bahaya Miras, dan penyakit HIV/AIDS yang kami lihat sangat berbahaya di Papua,” katanya. 

 

Senada dengan Yones, Ketua Panitia Mubes, Pater Nato Gobay, Pr, membenarkan jika sampai saat ini kelimat Bupati tersebut belum memberikan sumbangan, atau bantuan kepada panitia. 

 

Dikatakan, panitia juga telah bekerja keras untuk menyiapkan acara Mubes ini secara matang. Beberapa pembicara dan pemateri dari unsur pemerintah, masyarakat adat, dan tokoh agama juga telah diundang.

 

“Berharap semua pihak bisa menyukseskan acara ini. Kegiatan ini dibuat demi menyelamatkan generas Papua, terutama umat Tuhan yang ada di wilayah adat Mee-Pago,” katanya.

 

Kata Pastor asal Paniai ini, Gubernur Papua, beserta istrinya direncakan membuka acara, sekaligus menyampaikan materi dan himbaun kepada ribuan umat Tuhan yang akan menghadiri acara Mubes tersebut.

 

“Mohon doa dan dukungan semua pihak, agar penyelenggaraan acara ini bisa berjalan dengan sukses. Ini demi anak cucu kita kedepannya." (Baca: Pater Nato: Penyakit AIDS dan Miras di Wilayah Adat Mee-Pago Sangat Memprihatinkan!).

 

"Saat ini Miras dan penyakit HIV/AIDS menjadi pembunuh nomor satu di tanah Papua. Kita sama-sama akan bicarakan cara-cara pencegahaannya, agar generas Papua dapat diselamatkan,” kata Gobay, yang pernah bertugas di Timika, Biak, dan kini menjadi Pastor Paroki Kristus Raja, Nabire, Papua. 

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

0
Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan SORONG, SUARAPAPUA.com --- Bupati Sorong Selatan, Papua Barat Daya, didesak untuk segera mencopot jabatan kepala dinas PUPR karena diduga telah melanggar kode etik ASN. Dengan menggunakan kemeja lengan pendek warna kuning dan tersemat lambang partai Golkar, Kadis PUPR Sorong Selatan (Sorsel) menghadiri acara silaturahmi Bacakada dan Bacawakada, mendengarkan arahan ketua umum Airlangga Hartarto dirangkaikan dengan buka puasa di kantor DPP Golkar. Obaja Saflesa, salah satu intelektual muda Sorong Selatan, mengatakan, kehadiran ASN aktif dalam acara silatuhrami itu dapat diduga terlibat politik praktis karena suasana politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara serentak tanggal 27 November 2024 mulai memanas. “ASN harus netral. Kalau mau bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Sorong Selatan, sebaiknya segera mengajukan permohonan pengunduran diri supaya bupati menunjuk pelaksana tugas agar program di OPD tersebut berjalan baik,” ujar Obaja Saflesa kepada suarapapua.com di Sorong, Sabtu (20/4/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.