ArsipPidato Masalah Papua di PBB, ULMWP Ucapkan Terima Kasih Kepada PM Kepulauan...

Pidato Masalah Papua di PBB, ULMWP Ucapkan Terima Kasih Kepada PM Kepulauan Solomon dan Tonga

Selasa 2015-10-07 03:00:59

JAKARTA, SUARAPAPUA.com — United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Mannasseh Sogavare dan Perdana Menteri Tonga, Samuela ‘Akilisi Pohiva, karena telah membawa masalah Papua Barat kembali ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara (Jubir) ULMWP, Benny Wenda, dalam siaran pers yang diterima redaksi suarapapua.com, Selasa (6/10/2015).

 

Wenda mengatakan, rakyat Papua Barat sangat menyambut positif pidato PM Kepulauan Solomon dan PM Tonga, yang disampaikan dalam sidang majelis umum PBB, akhir September 2015 lalu di Amerika Serikat.

 

“Atas nama rakyat Papua Barat, kami ingin menyampaikan terima kasih kami yang paling mendalam dan tulus kepada Anda berdua dan untuk semua orang Pulau Pasifik, karena telah membawa masalah Papua Barat kembali ke Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Wenda.

Wenda mengatakan, orang Papua Barat telah mendengarkan pidato bersejarah kedua Perdana Menteri di PBB dengan penuh harapan dan keyakinan, karena orang-orang Papua Barat telah menderita lebih dari 50 tahun karena pendudukan ilegal Indonesia.

 

“Ini juga menunjukan solidaritas besar dan luar biasa untuk Papua Barat, dan hal ini telah ditunjukan kepada kami. Kami yakni pidato ini disampakan oleh pemimpin Kepulauan Salomon dan Tonga di hadapan PBB dengan sangat tulus,” kata Wenda.

 

Menurut Wenda yang telah lama bermukim di Inggris ini, ketika berita pidato kedua Perdana Menteri disampaikan kepada orang-orang Papua Barat, hal ini telah disambut dengan sukacita dan pujian, karena mendapatkan dukungan dari sesama Negara Pasifik.

 

“Kami sangat membutuhkan dan terus mengharapkan bantuan berkelanjutan dari keluarga Pasifik kami di Tonga, Kepulauan Solomon dan negara-negara Pasifik lainnya, karena kami terus menderita di bawah pendudukan Indonesia yang ilegal.”

 

“Hingga saat ini genosida juga masih terus berlanjut, dan situasi hak asasi manusia semakin memburuk dan diperkirakan bahwa lebih dari 500.000 orang Papua Barat telah tewas sejak negara kita diduduki oleh Indonesia,” tegas Wenda.

 

Menurut Wenda, hingga saat ini orang Papua Barat masih terus menyebarkan pesan dan kampanye ke seluruh dunia untuk pemenuhan hak dasar orang Papua Barat, yakni untuk menentukan nasib sendiri.

 

“Kita semua merasa sangat positif pada dukungan moral yang kuat dari Kepulauan Solomon dan Tonga dalam mendukung Papua Barat.”

 

“Pada Forum Kepulauan Pasifik di Port Moresby, kami juga sangat berterima kasih atas dukungan yang penting dari Tonga dan Kepulauan Solomon, karena telah menyerukan misi pencari fakta ke Papua Barat untuk melihat situasi hak asasi manusia, serta menempatkan Papua Barat ke daftar Dekolonisasi,” kata Wenda.

 

Sekedar diketahui, PM Tonga dan PM Kepulauan Solomon berpidato tentang persoalan Papua dalam sidang majelis umum PBB di New York, Amerika Serikat, dalam sesi ke-70, yang berlangsung sejak 29 September – 3 Oktober 2015.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Partai Demokrat se-Papua Tengah Jaring Bakal Calon Kepala Daerah Jelang Pilkada...

0
Grace Ludiana Boikawai, kepala Bappiluda Partai Demokrat provinsi Papua Tengah, menambahkan, informasi teknis lainnya akan disampaikan panitia dan pengurus partai Demokrat di sekretariat pendaftaran masing-masing tingkatan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.