ArsipSekertaris Jendral ULMWP, Hari ini Mengunjungi Auckland

Sekertaris Jendral ULMWP, Hari ini Mengunjungi Auckland

Senin 2014-12-08 21:52:45

AUCKLAND, SUARAPAPUA.com – Sekertaris Jendral United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Octovianus Mote akan mengunjungi Auckland pada hari HAM sedunia.

Dilansir dari pacific.scoop.co.nz, Mote adalah pemimpin Papua Barat yang tinggal di daerah pengasingan. Dia baru saja terpilih Sekretaris Jenderal dalam organ pergerakan Papua Merdeka yaitu United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

 

Mote mengunjungi Auckland setelah berpartisipasi dalam pertemuan bersejarah yang diadakan di Vanuatu pekan lalu. Pada pertemuan ini para pemimpin kelompok dan organisasi masa Papua Merdeka dari berbagai golongan menandatangani deklarasi bersama dan menyepakati perjuangan untuk perlawanan Papua Barat.

 

Para pemimpin yang terpilih akan mengarahkan diplomasi ke dunia Internasional untuk bergerak pada tahapan di MSG.

 

Mote juga telah terlibat dalam berbagai kegiatan di internasional beberapa waktu lalu. Dia juga termasuk bagian dari Tim Negosiasi Papua Tanah Damai yang dibentuk pada Kongres Rakyat Papua yang  diselenggarakan di Jayapura, Papua Barat, pada Juli 2011.

 

Mote bertempat tinggal di Amerika Serikat dan merupakan Senior HAM Fellow di Yale Law School. Dia adalah mantan Kepala Biro Papua di Kompas, surat kabar harian terbesar di Indonesia.

 

Setelah pertemuan 100 Pemimpin Papua (Tim 100) bersama Presiden Indonesia, BJ Habibie pada tahun 1999 dilakukan, Mote terpaksa meninggalkan Papua karena diancaman untuk dibunuh dari Militer Indonesia.

 

Mote akan menghadiri wawancara langsung di Kota Auckland  pada 10 Desember dan akan membahas tentang Hak Asasi Manusia (HAM) Papua.

 

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP Himbau Rakyat Papua Peringati 1 Mei Dengan Aksi Serentak

0
“ULMWP sebagai wadah koordinatif gerakan rakyat, siap bertanggung jawab penuh atas semua rangkaian aksi yang dilakukan dalam bentuk apa pun di hadapkan kolonialisme Indonesia dan dunia Internasional.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.