ArsipIni Agenda Rencana Jokowi Natalan di Papua

Ini Agenda Rencana Jokowi Natalan di Papua

Rabu 2014-12-24 12:21:15

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan menghadiri perayaan Natal Nasional 2014, di Jayapura, Papua, pada 27 Desember 2014 mendatang.

Seperti dikutip dari tempo.co, Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Heri Dosinaen mengatakan, sejumlah menteri sudah melakukan rapat koordinasi dengan unsur pimpinan di Papua terkait dengan kedatangan Jokowi.

"Rapat itu membahas sejumlah lokasi yang akan dikunjungi Jokowi," kata Heri, Selasa (23/12/2014).

Menurut Heri, selain Jokowi dan anggota kabinetnya, ada 400 ribu undangan yang akan hadir di Stadion Mandala Jayapura. Setelah acara Natal pada 26 Desember2014, Jokowi akan mengunjungi tiga kota di Papua dan Papua Barat.

Pada 27 Desember 2014, Jokowi mengunjungi Jayapura dan keesokan harinya, akan melanjutkan ke Wamena di Kabupaten Jayawijaya. Rencananya Jokowi akan mengakhiri kunjungan di Kota Sorong, Papua Barat pada 29 Desember 2014.

Selain itu, kata Heri, Jokowi akan menghadiri pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat di Kampus Universitas Cenderawasih, setelah itu dijadwalkan melakukan pertemuan dengan relawan di Gedung Olahraga Waringin Kotaraja. Di Jayapura, Jokowi akan mengunjungi proyek pembangunan Jembatan Holtekamp dan beberapa pasar tradisional.

 

Heri berharap, Natal Nasional pertama kali di Papua dapat menumbuhkan gerakan baru untuk memperbaiki wilayahnya. Selain itu, dia meminta pemerintah pusat untuk melihat kondisi riil di Papua, yang selama ini tertutup dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.

"Kami berharap ada perhatian lebih dalam pembangunan di Papua," ungkapnya.

Sebelumnya, rencana kedatangan Jokowi ditolak oleh beberapa pihak, seperti pimpinan gereja yang tergabung dalam Forum Oikumenis Gereja-Gereja Papua, Gerakan Pemuda, Mahasiswa, dan Rakyat Papua (Gempa-R), Mahasiswa Papua se-Jawa dan Bali dan beberapa organisasi formal lainnya di Papua.

Surat penolakan dari Gereja ditandatangani oleh Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) Papua, Pdt. Dr. Benny Giay, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP), Pdt. Socratez Sofyan Yoman, dan pendeta senior di lingkungan Gereja Kristen Injili (GKI) Papua, Pdt. Selvi Titihalawa, saat memberikan keterangan pers kepada suarapapua.com di P3W, Padang Bulan, Jayapura, Papua, Kamis (11/12/2014).

Menurut Giay, pimpinan Gereja dengan tegas menolak kedatangan Presiden Jokowi yang akan merayakan natal di tengah duka dan penderitaan rakyat Papua, secara khusus warga Paniai, dengan menghabiskan dana puluhan miliar.

“Rakyat Papua sedang berduka karena pembantain di Paniai, sedangkan Jokowi ingin merayakan natal di Jayapura dengan habiskan dana puluhan miliar, damai apa yang Jokowi mau bawah, kami dengan tegas menolak kedatangan Jokowi di Papua,” kata Giay.

Juga Pdt. Socratez Sofyan Yoman mengatakan, menciptakan konflik di tanah Papua, termasuk peristiwa pembantaian di Paniai adalah strategi aparat keamanan untuk menciptakan konflik menjelang kedatangan Jokowi.

“Ini biasa, kalau ada pejabat Negara mau datang, harus ada konflik, agar aparat keamanan di tambah, kemudian dana keamanan bisa mengalir ke aparat keamanan, kami menyesalkan pendekatan keamanan yang terus digunakan pemerintah,” tegas Yoman.

Menurut Yoman, sebaiknya Jokowi tak ke Papua untuk menghadiri perayaan natal, karena hanya buang-buang waktu dan tenaga, terutama tidak melihat situasi rakyat Papua yang marah dan berduka melihat peristiwa pembantaian di Paniai.

 

“Kami minta Presiden Jokowi untuk bertanggung jawab atas peristiwa pembantaian di Paniai, dengan cara membentuk tim investigasi yang independen yang melibatkan lembaga HAM Nasional, dan internasional, guna menyelidiki kebrutalan aparat TNI/Polri di Paniai.” (Baca: Pimpinan Gereja Tolak Rencana Presiden Jokowi Hadiri Perayaan Natal di Papua)

 

Begitu juga Gempar-R. Saat melakukan aksi, Jumat (12/12/2014) di Jayapura, Papua, Samuel Womsiwor, koordinator aksi, mengatakan, mahasiswa dengan tegas menolaknya karena sedang merayakan duka nasional atas pembantaian lima warga sipil yang dilakukan aparat TNI/Polri di Paniai.

 

"Kami sedang berduka, kenapa Jokowi harus datang, kami tidak perlu Presiden, yang kami perlu kedamaain, dan sebuah kebebasan di negeri kami sendiri," kata Womsiwor. (Baca: Gempar-R Akan Gelar Aksi 16 Desember Tolak Kedatangan Jokowi)

 

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

0
"Kami ingin membangun kota Sorong dalam bingkai semangat kebersamaan, sebab daerah ini multietnik dan agama. Kini saatnya kami suku Moi bertarung dalam proses pemilihan wali kota Sorong," ujar Silas Ongge Kalami.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.