ArsipMasyarakat Tolak Pembangunan Mako Brimob Karena Trauma Kekerasan

Masyarakat Tolak Pembangunan Mako Brimob Karena Trauma Kekerasan

Jumat 2015-02-06 19:34:30

WAMENA, SUARAPAPUA.com – Ketua Persekutuan Gereja Gereja di Jayawijaya (PGGJ), Pdt. Abraham Unggirwalu, angkat bicara terkait rencana pembangunan Markas Komando (Mako) Brimob, di Molama, Distrik Woma, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Menurut Pdt. Unggirwalu, penolakan masyarakat terhadap rencana pembangunan Mako Brimob karena adanya memori sakit hati yang mendalam dari masyarakat di Jayawijaya terhadap aparat keamanan.

 

“Ini tidak mudah semacam membalikan telapak tangan, karena itu penolakan yang dilakukan merupakan sebuah aksi protes dari suatu pengalaman kekerasan dari aparat pada masa lalu,” kata Unggirwalu, kepada wartawan, di Wamena, Kamis (5/2/2015) malam. (Baca: Theo Hesegem: Tidak Perlu Lagi Hadirkan Brimob di Jayawijaya!).

 

Kata Unggirwalu, disisi lain pembangunan Mako Brimob juga memiliki nilai positif jika masyarakat telah mampu menerima perubahan dan perkembangan Jayawijaya kedepan. (Baca: Tolak Pembangunan Mako Brimob, FSRJ Gelar Demo di Kantor DPRD Jayawijaya).

 

“Kejadian-kejadian kriminal dan kejahatan di Jayawijaya ini sudah sampai kepada tindakan skala modern, sehingga perlu adanya penanganana modern juga,” ungkap Ketua PGGJ itu. (Baca: FSRJ: Pemda Tidak Bangun Sarana Pendidikan dan Kesehatan, Justru Bangun Mako Brimob?).

 

Dijelaskan, nilai positif yang lain ialah jika kita berjalan dan melakukan sesuatu sesuai dengan rambu-rambu yang baik, maka kita tidak harus takut terhadap siapapun. (Baca: Kepala Suku dan Tokoh Agama di Wamena Tolak Pembangunan Markas Brimob).

 

Tetapi ia menilai, kehadiran Brimob di Jayawijaya harus dengan catatan, dimana setiap penangan permasalahan tidak dilakukan dengan kekerasan ataupun penculikan, sebab kekerasan di atas tanah Papua sudah terlalu banyak yang menimbulkan air mata dan sakit hati.

 

“Penanganan kekerasan di daerah ini harus ditangani dengan hati dingin dan mengedepankan pendekatan, sehingga hal-hal yang kita tidak inginkan tidak terjadi,” tandas Pendeta Unggirwalu. (Baca: Mahasiswa Jayawijaya Tolak Pembangunan Mako Brimob di Wamena).

 

Sebelumnya, masyarakat Jayawijaya yang tergabung dalam Forum Solidaritas Rakyat Jayawijaya (FSMJ) menggelar aksi demo di Kantor DPRD Jayawijaya, untuk menolak rencana pembangunan Mako Brimob di Wamena.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa...

0
“Kami coba terus untuk mengedukasi masyarakat, termasuk para konsumen setia SPBU agar mengenal Pertamina, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai alat pembayaran non tunai dalam setiap transaksi BBM,” jelas Edi Mangun.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.