ArsipKNPB Mnukwar Tolak Pilpres di Tanah Papua

KNPB Mnukwar Tolak Pilpres di Tanah Papua

Senin 2014-06-30 22:08:15

PAPUAN, Manokwari — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Mnukwar, Senin (30/6/2014) melakukan aksi demonstrasi damai menolak penyelenggaran Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014 mendatang di tanah Papua.

Pantaun media ini, aksi dimulai pukul 09.00 WIT, dengan titik star dari depan kampus Universitas Negeri Papua (Unipa) Manokwari, menuju ke lapangan sepak bola Amban, yang terletak di jantung kota Manokwari.

 

Aparat keamanan, baik TNI maupun Polisi juga terlihat berjaga-jaga dengan menggunakan beberapa truck, mobil strada, serta mobil baracuda yang telah disiapkan sejak pagi hari.

 

Kapolres Manokwari bersama beberapa anggota juga terus melakukan negosiasi dengan massa KNPB agar aksi dapat dilangsungkan dengan damai, apalagi 1 Juli mendatang merupakan hari HUT Bhayangkari.

 

“Terkait penanggung jawab aksi, korlap menjawab kepada Polisi dengan jelas, yakni, Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Mnukwar, PNWP, IPWP dan ILWP dan disini KNPB selaku media,” tegas Korlap aksi, Melky Beanal.

 

“Mereka jaga di tempat biasa yang mana selalu memalang jalan ketika KNPB dan rakyat Mnukwar akan aksi. Setelah selesai negosiasi, masa aksi menuju ke lapangan Amban Manokwari dengan yel-yel Papua Merdeka,” ujar Beanal.

 

Sesampainya masa aksi di lapangan Amban, kegiatanpun di mulai dengan doa dan orasi-orasi politik dari unsur pemuda, mahasiswa, dan masyarakat adat Papua terkait penolakan terlibat dalam Pilpres 2014.

Korlap aksi, Melky Beanal dalam orasinya mengatakan, keberadaan Indonesia di Tanah Papua adalah Ilegal dan tidak melalui mekanisme hukum Internasional yang benar.

 

“Pelaksanaan PEPERA 1969 adalah cacat hukum dan moral. Maka dalam aksi kali ini rakyat West Papua bersama KNPB dan PRD Wilayah Mnukwar menyatakan keberadaan NKRI di West Papua adalah Ilegal dan tidak sesuai dengan hukum internasional.”

 

“Kami tegas menolak pemilihan Presiden NKRI atau Pilpres pada tanggal 9 Juli mendatang di Tanah West Papua, dan Khusus di Wilayah kepala Burung,” tegas Beanal.

 

Usai puas berorasi, aksi diakhir pada pukul 12.30. Massa kemudian membubarkan diri dengan tenang usai membacakan doa. 

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ini Keputusan Berbagai Pihak Mengatasi Pertikaian Dua Kelompok Massa di Nabire

0
Pemerintah daerah sigap merespons kasus pertikaian dua kelompok massa di Wadio kampung Gerbang Sadu, distrik Nabire, Papua Tengah, yang terjadi akhir pekan lalu, dengan menggelar pertemuan dihadiri berbagai pihak terkait di aula Wicaksana Laghawa Mapolres Nabire, Senin (29/4/2024) sore.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.