ArsipAJI Kota Jayapura: Polisi Profesional Bisa Bedakan Wartawan dan Demonstran

AJI Kota Jayapura: Polisi Profesional Bisa Bedakan Wartawan dan Demonstran

Jumat 2014-08-15 16:44:00

PAPUAN, Jayapura — Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura, Victor Mambor mengecam tindakan aparat kepolisian yang melakukan intimidasi terhadap wartawan saat meliput demo Gerakan Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua (GempaR), Jumat (15/8/2014) siang, di halaman Kampus Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua.

“Polisi harus bisa membedakan mana wartawan dan demonstran, sebab sudah beberapa kali Polisi melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan, terutama wartawan asli Papua,” tegas Mambor kepada suarapapua.com, siang.

 

Menurut Mambor, intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian terhadap wartawan semakin menunjukkan ketidakprofesionalan Polisi dalam menghadapi aksi demonstrasi Rakyat Papua. (Baca: Polisi Bubarkan Aksi GempaR, Empat Mahasiswa dan Dua Anggota KNPB Ditangkap).

 

“Disisi lain, Polisi mendapat dukungan dana dari beberapa negara untuk meningkatkan profesionalisme mereka, termasuk pendekatan berbasis masyarakat dari Pemerintah New Zealand.”

 

“Semestinya Polisi lebih profesional dalam menangani demonstrasi, dan bisa membedakan mana wartawan, dan mana demonstran,” ujar Pemimpin redaksi tabloidjubi.com ini.

 

Dikatakan, telah jelas ditulis dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Kebebasan Pers, Pasal 4 Ayat (3), bahwa Negara menjamin kemerdekaan pers, bahwa pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi, termasuk dalam hal mengambil foto.

 

“Karena itu saya minta kepada Negara-negara yang memberikan dana, agar dapat melakukan evaluasi program kerjasama yang telah mereka bangun dengan Polisi di Papua.”

 

“Orang Papua harus dilibatkan dalam membahas program tersebut, juga dalam hal mengambil keputusan jika ingin tetap melanjutkan program-program tersebut,” tegas Mambor.

 

Sementara itu, Kapolresta Jayapura, AKBP Alfred Papare, S.Ik ketika diminta tanggapan terkait intimidasi yang dilakukan terhadap wartawan tidak memberikan respon. Pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas.

 

Sebelumnya, seperti diberitakan media ini, aparat kepolisian siang tadi kembali melakukan intimidasi terhadap wartawan saat sedang meliput aksi demo. (Baca: Polisi Intimidasi Wartawan Saat Liput Demo di Kampus Uncen).

 

Untuk melihat foto-foto: Polisi Tangkap Empat Aktivis GempaR dan Dua Anggota KNPB.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

ASN dan Honorer Setiap OPD di Paniai Dibekali Ilmu Protokoler dan...

0
"Kegiatan pembekalan ilmu kepada pegawai dan tenaga honorer di lingkungan Pemda Paniai seperti begini kami sangat mendukung. Humas luar biasa dan kepada peserta, saya minta ilmu yang sudah didapat harus dipraktekkan," ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.