JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — China telah berjanji kepada Solomon Islands bahwa pembangunan stadion utama untuk Olimpiade 2023 di Honiara akan menjadi hadiah China bagi negara itu.
Kepulauan Solomon diberikan hak tuan rumah pertandingan di 2016, tetapi akhirnya berjuang untuk pendanaan infrastruktur olahraga kedepan.
Otoritas tuan rumah nasional telah mengajukan proposal terperinci ke Beijing untuk pembangunan stadion utama dan tempat-tempat lain untuk pertandingan tersebut.
Majalah Solomon Business melaporkan, wakil kepala misi di Kedutaan Besar Tiongkok di Port Moresby, Yao Ming mengunjungi Honiara minggu ini.
Baca juga: Karena Pentingnya Pasifik, Prancis Berencana Bagi Tiga Wilayah Kaledonia di PBB
Katanya, dukungan Beijing untuk pertandingan akan diberikan dalam bentuk hibah, bukan pinjaman.
Yao juga menepis laporan media tentang apa yang disebut ‘diplomasi perangkap utang’ dari China di Pasifik. Ia mengatakan Solomon Islands tidak perlu takut Beijing dengan peryataan-peryataan itu.
Dia juga mengakui bahwa China sebelumnya perna membangun stadion di Vanuatu dan Samoa. Dengan begitu pihaknya belum perna mendengar keluhan dari negara-negara tersebut.
Ming Yao juga mengatakan, baru-baru ini telah melakukan penandatanganan perjanjian antara para pemimpin kedua negara untuk melihat Cina mendanai berbagai proyek di Kepulauan Solomon, termasuk infrastruktur dan pembangunan perdesaan, beasiswa untuk belajar di Cina dan Universitas Nasional Kepulauan Solomon.
Baca juga: Menerima Penghargaan HAM, Veronica: Saya Persembahkan Bagi Korban di Papua Barat
Pengaturan pendanaan untuk proyek-proyek tersebut akan bervariasi.
“Itu tergantung. Beberapa proyek didanai oleh hibah, beberapa didanai oleh pinjaman lunak atau ada yang melalui format PPP (Public Private Partnership).
Saya pikir kita perlu mempertimbangkan semua keadaan tertentu karena saya tahu Anda memiliki kebutuhan pembangunan yang sangat besar – mulai dari sebuah desa di pulau-pulau hingga ibu kota Honiara.”
Permintaan bantuan juga diajukan ke sejumlah negara Arab, termasuk Indonesia

Sebelumnya, pihak otoritas tuan rumah games yang akan dilaksanakan 2023 itu mengakui belum ada fasilitas atletik di Solomon Islands, sehingga pihaknya selama ini berjuang untuk mendapatkan dukungan.
Direktur eksekutif otoritas Christian Nieng, mengakui selain pembangunan stadion atletik, pihaknya juga membutuhkan dana untu membangun trek dan stadion lapangan sepak bola serta sejumlah tempat olahraga lainnya.
Baca juga: Pacific Games 2023: Solomon Islands Mengajukan Proposal Dukungan ke China
Bulan lalu, Kepulauan Solomon memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi China.
Sejak beralih, arsitek dan insinyur Cina telah dua kali melakukan perjalanan ke Honiara untuk pertemuan dengan otoritas tuan rumah, dan sejak itu sebuah proposal telah diajukan ke Beijing.
Nieng mengatakan dukungan China lebih menguntungkan daripada apa yang bisa ditawarkan Taiwan.
“Ya, ini adalah kesempatan besar yang kami miliki karena waktu hampir habis dan pendanaan dan dukungan donor belum datang segera seperti yang kami harapkan.
“Jadi, ketika tiba-tiba perubahan terjadi, Tiongkok memberi kami kesempatan untuk berbicara dengan mereka. Kami hanya berusaha semoga saja, kami berharap mereka akan dapat mendukung kami.”
Baca juga: Tolak Intervensi Asing, Tapi Indonesia Bangga Jadi Anggota Dewan HAM PBB
Kata Nieng, bantuan juga diharapkan dari mitra dekat Australia dan Selandia Baru.
Sementara itu, permintaan bantuan lainnya telah diajukan ke Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko dan Indonesia.
Sumber: radionz.co.nz
Editor: Elisa Sekenyap