BeritaPendidikan & KesehatanVIDEO: Tuntutan Pelajar Santo Antonius Padua Sentani Lawan Rasisme

VIDEO: Tuntutan Pelajar Santo Antonius Padua Sentani Lawan Rasisme

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com Puluhan pelajar SMP dan SMA Santo Antonius Padua, Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah, Senin (9/3/2020) pagi. Aksi merespons ujaran rasis dari dua orang guru, MG dan HW, kepada siswanya.

Pantauan suarapapua.com, aksi dimulai pukul 08.00 WIT dari depan halaman Panti Asuhan Polomo Sentani, tak jauh dari komplek sekolah swasta itu.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

Baca Juga: Puluhan Pelajar Santo Antonius Padua Sentani Demo Guru

Para pelajar menuju ke sekolah sambil berorasi dan membawa sebuah spanduk bertuliskan: “Kami siswa-siswi SMP dan SMA Santo Antonius Padua Sentani meminta pertanggungjawaban pihak sekolah atas ungkapan rasisme yang dikeluarkan oleh guru”.

Dalam aksi yang dipimpin Petrus Dogopia, koordinator lapangan, siswa-siswi itu mengenakan seragam sekolah. Mereka menentang ujaran kebencian dan rasis dari dua ibu guru di sekolah itu.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

Kehadiran para pelajar disambut langsung koordinator Kolose St. Antonius Padua, Gabriel Payong, yang juga kepala SMA didampingi kepala SMP Fransina Hikinda, serta seluruh guru dan staf sekolah.

“Kami datang aksi pagi ini untuk mempertanyakan ujaran rasis dari ibu guru (MG) yang disampaikan saat camping Pramuka dan kejadian sebelumnya oleh ibu guru (HW) dari dalam ruang kelas,” ujar Dogopia.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

Tonton tuntutan siswa SMA dan SMP St. Antonius Padua di sini:

Pewarta: Arnold Belau

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.