Selain Sembako, Pemerintah Diminta Bagikan Bibit Tanaman

0
1544

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Charles Toto, Jungle Chef Papua menegaskan agar pemerintah tidak hanya membagikan Sembilan bahan pokok (sembako) tetapi juga bagikan bibit tanaman yang bisa dipanen cepat.

Hal ini dikatakan Toto menanggapi pernyataan Direktur Bulog Budi Waseso di tidak lama ini yang mengatakan Sagu menjadi pangan alternative karena tidak mengimpor beras dari luar.

“Kalo kami biasa impor Thailand dan beberapa Negara. Mereka sudah membatasi ekspor ke Negara lain. Termasuk bapak ibu sekalian permasalahan pangan ini kami sudah mengelola pangan lain seperti tadi Sagu,” ucap Buwas seperti diberitakan tirto.di.

Menurut Toto, pemrintah di Papua dan Papua Barat harus juga lakukan pembagian bibit tanaman tanaman. Supaya masyarakat tidak terus menerus mengharapkan bantuan pemerintah. Tetapi di saat penanganan Corona, masyarakat bisa kembali berkebun dan bertanam.

Baca Juga:  20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

“Kita tidak tahu corona ini kapan berakhir. Jadi perlu bagikan bibit tanaman kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat bisa tanam tanaman yang bisa panen cepat. Supaya tidak tunggu bantuan pemerintah terus,” jelasnya kepada saurapapua.com pada Selasa, (21/4/2020) di Sorong.

ads

Toto berharap agar pemerintah menyediakan bibit tanaman dan memberikan bibit tersebut kepada masyarakat. Bila perlu memberikan bibit tanaman yang cepat panen dua-tiga bulan seperti Keladi, Petatas, sayuran, dan lainya di pekarangan rumah  untuk menambah stock pangan dalam keluarga sehingga beban pemerintah tidak berat karena selalu berpikir untuk tiap bulan siapkan Sembako.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

“Kita tidak tahu kapan Corona Virus habis.  Jadi waktu sekarang ini waktu yang tepat untuk bisa bercocok tanam dan kembali kepada pangan lokal,” katanya.

Toto menambahkan, dirinya berharap agar dinas Pertanian dan Perkebunan bisa menyedikan bibit dan memberikannya kepada masyarakat. Setelah itu, dinas terkait lakukan penyuluhan ke setiap kelurahan dan kampung supaya masyarakat kembali menanam.

“Ini supaya masyarakat kemapung kembali bertani di kebun. Selain itu bisa manfaatkan pekarangan rumah untuk menaman. Jadi saya pikir ini sangat penting. Sehingg saya berharap dapat salurkan bantuan bibit tanaman dan penyuluhan,” ujarnya.

Sementaraitu, Onesimus Paa, Ketua himpunan mahasiswa Moi kepada media ini me meminta pemerintah  untuk tidak selalu memanjakan masyarakat Papua.

Baca Juga:  Demo KPU, Massa Aksi Tuntut Keterwakilan Tambrauw di DPR PBD

Menurutnya, Masyarakat harus diarahakan untuk kembali berkebun dan bertogok Sagu. Hal tersebut akan mendorong masyarakat untuk kreative dan tidak malas. Selain itu, mereka tidak meninggalkan budaya berkebun dan bertogok Sagu.

“Pemerintah daerah selama ini memanjakan masyarakat dengan Raskin dan Bansos. Mereka tidak mengarahkan masyarakat untuk kembali berkebun atau masuk dusun togok Sagu.”

“Jika dari dulu, pemerintah melalui pemerintah desa untuk diarahakn warga-wargannya untuk berkebun dan tanam bibit sagu, masuk hutan togok Sagu. Jadi saat begini, pemerintah tidak pusing lagi. Bisa fokus hal yang lain,” katanya.

Pewarta: Maria Baru

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSecara Resmi Jokowi Tunda PON XX di Papua
Artikel berikutnyaPapua Seperti Bumi Ratapan di Bawah Salib Yesus