PANIAI, SUARAPAPUA.com — Juru bicara Tim Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kabupaten Paniai, dr. Laswan menyampaikan jumlah total pasien reaktif terhadap Rapid Test atau tes cepat hingga hari ini, Rabu (6/5/2020), di kabupaten Paniai sebanyak 25 orang.
Hal ini disampaikan dr. Laswan, hari ini (6/5/2020), ketika diwawancara langsung suarapapua.com di pusat posko pemeriksaan Covid-19 kabupaten Paniai, Madi.
“Sampai sekarang pukul 12.30, jumlah orang reaktif Rapid Test total sudah 25 orang,” ungkap dr. Laswan.
Laswan merinci, jumlah tersebut hasil pemeriksaan hingga hari Selasa sebanyak 23 orang dan Rabu (hari ini) dua orang. Jadi semuanya 25 orang.
“Apa nanti bertambah atau tidak, tidak tahu. Nanti kita ikuti. Karena hari ini saja sudah 30 orang kami periksa. Dan dua orang kedapatan reaktif Rapid test. Belum lagi sebentar yang sedang dalam perjalanan ke sini (Paniai),” jelasnya.
Laswan melanjutkan, dua orang yang ditemukan reaktif hari ini akan langsung dikarantina bersama 23 orang lainnya yang sudah lebih dulu dikarantina. Tetapi, dari 23 orang itu, ada empat orang asli Paniai yang tidak mau dikarantina dan melarikan diri. Sehingga jumlahnya berkurang jadi 19 orang.
“Dari 23 orang ini, 19 orang yang ada di Rumah Sakit. Nah, dari 19 orang, 17 yang dikarantina dan lainnya diisolasi (dua orang). Kemudian ada empat orang yang kabur (melarikan diri), tidak mau dikarantina. Empat orang ini, orang asli Paniai,” jelasnya.
Ketika ditanya kenapa bisa melarikan diri, Laswan menjawab, karena tidak mau dikarantinakan.
“Ya karena mereka tidak mau dikarantina. Kita kan tidak mau bikin kekerasan, kita mau artinya manusiawi to. Kita sudah sarankan karantina seperti teman-teman yang lain, yang dengan sukacita, ikhlas mau dikarantina,” jawabnya.
Lebih lanjut dikatakan, sesuai jadwal, Kamis (7/5/2010) besok, pihaknya akan lakukan pemeriksaan Swab Test bagi semua pasien reaktif yang ada, ODP maupun PDP.
Selanjutnya, berdasarkan tes realtime Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan hasil akhir di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Provinsi Papua, terjangkit positif atau tidak akan diumumkan pada hari Minggu.
“Karena reaktif itu masih banyak kemungkinan, bisa saja pasien terinveksi virus yang lain. Terus juga karena Rapid Test itu sensivitasnya yang tinggi sedangkan PCR spesivitasnya yang tinggi, itu,” terangnya.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Arnold Belau