JAYAPURA, SUARAPAPUA.com—- Karlos Sawaki Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Waropen berpesan Masyarakat suku besar Nubuay, Waonti, Risesati, Waren, Paradoi Mambui, Sangei yang dominan Nubuay Wonti, dan Risei agar utamakan pangan lokal melaut dan berkebun.
Hal tersebut disampaikan usai memberikan bantuan Bahan Makan (Bama) kepada para janda saat dipercayakan Bupati Waropen, Rabu (13/5/2020), kemarin, di Jayapura.
“Jangan pandemi ini membuat masyarakat hidup dalam ketakutan dan kepanikan sehingga mencari makan susah untuk meningkatkan taraf hidup. Saya menghimbau supaya jangan kita berpikir positif dan tidak boleh terbelenggu dengan keadaan kepanikan kita lihat ini dengan iman dan yakin bahwa Tuhan Punya kuasa melebihi Covid – 19. Jadi kita harus kembali melaut dan berkebun,” katanya.
Dia meminta agar masyarakat Waropen kembali ke laut siapkan jaring dan perahu dan yang bisa berkebun punya lahan harus di kelola.
“Kita tidak tau kapan berakhir maka kita harus bijak Jangan buat pemerintah ini lagi pusing, maka kita harus berkebun dan kita berpikir secara baik, Jadi saya harapkan kepada masyarakat Waropen dan mari kita mengimani ini,” katanya.
Katanya, Bupati memberikan bantuan dana sebanyak 50 juta, kemudian dana tersebut telah digunakan dengan baik untuk kebutuhan pokok. Dan telah disalurkan kepada masyarakat Waropen di Jayapura.
“Saya ditelepon Bupati dan beliau memberikan kepercayaan kepada Ketua LMA Waropen saya sendiri dengan mengirim uang 50 juta. Meskipun jumlah dana sangat kurang kami lakukan yang bisa kami lakukan membantu masyarakat dalam Covid-19 ini,” katanya.
Ia berharap ada dukungan dari pemerintah kota dan provinsi untuk memperhatikan masyarakat Syirik secara umum dan khususnya masyarakat Waropen karena sejarah mencatat orang Waropen yang bangun kota ini sejak zaman belanda.
“Sejarah kota Jayapura kami masyarakat Waropen tulang belulang ada disini dan belanda pakai dorang untuk bangun Port Numbay. Sehingga kami harap ada bantuan juga dari Pemprov dan Pemkab Kota,” katanya.
Pewarta :Ardi Bayage
Editor : Arnold Belau