MANOKWARI, SUARAPAPUA.com— Sebanyak sembilan ratus lima (905) orang warga Papua Barat diberangkatkan dari Jayapura, Provinsi Papua ke Provinsi Papua Barat.
Sebanyak 639 orang warga turun di pelabuhan Manokwari menggunakan KM. Gunung Dempo pada, Sabtu (20/6/2020), yang merupakan warga Manokwari Raya, sementara 266 orang warga lainnya melanjutkan perjalanan ke Sorong dan beberapa daerah di Papua Barat.
Keberangkatan dan pemulangan warga Provinsi Papua Barat dari Provinsi Papua ini diberlakukan setelah Pemerintah Papua memberlakukan relaksasi atau kelonggaran pembatasan sosial tahap II pada masa pandemi Covid-19 ini.
Ketua Harian Gugus Tugas Kabupaten Manokwari, dr. Henri Sembiring menjelaskan pihaknya menghadirkan enam pusat pelayanan masyarakat (Puskesmas) dari setiap distrik untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan mengecek administrasi perjalanan dan kesehatan.
“Kita hadirkan 6 Puskesmas, kita periksa para penumpang Manokwari. Siapa yang didapati sehu tubuhnya di atas 37,5 maka akan dilakukan penanganan lanjut dengan rapid test,” kata Sembiring.
Simbiring mengatakan total penumpang yang ber-KTP Manokwari berjumlah 431 orang yang baru tiba dari Jayapura. Perjalanan mereka ini ditanggung oleh pemerintah daerah dan rapid tes mereka negatif sesuai keterangan yang ada.
“Saya sudah tegaskan, mereka yang miliki KTP Manokwari harus turun di sini. Namun ada penumpang Manokwari Raya, saya sudah koordinasi ke Gugus Tugas Provinsi bahwa penumpang Manokwari raya itu tugas gugus Provinsi. Kami hanya bertanggungjawab dengan 431 orang yang merupakan warga Manokwari,” jelasnya.
Usai pemeriksaan katanya, mereka diisolasi mandiri di rumah selama 14 hari, sementara tim medis akan melakukan pengawasan.
Ia berharap di masa karantina mandiri selama 14 hari ini, jika ada keluhan segera komunikasikan dengan pihak medis di setiap Puskesmas terdekat.
Sementara, Paulus Indou, warga Papua Barat dari Jayapura mengakui pihaknya di Jayapura dalam kondisi kesulitan untuk pulang ke kampung halaman.
“Saat tiba di Manokwari rasa lega setelah tiga bulan terjebak dalam situasi pendemi. Rasa rindu bertemu dengan keluarga akhirnya terwujud. Terima kasih kepada pemerintah Papua dan para pejabat yang sempat mengulurkan tangan membantu kami di Jayapura, termasuk Sinode GKI di Tanah Papua,” tukasnya.
Pewarta: Charles Maniani
Editor: Elisa Sekenyap