PartnersMomis Mendukung Thomas Raivet Untuk Memenangkan Posisi Kepresidenan Bougainville

Momis Mendukung Thomas Raivet Untuk Memenangkan Posisi Kepresidenan Bougainville

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Presiden Bougainville yang akan berakhir masa jabatanya mengatakan dia secara aktif berkampanye untuk seorang kandidat yang akan berlomba pada pemilihan nanti.

John Momis dihentikan Mahkamah Agung Papua Nugini pada bulan lalu ketika ia berusaha mencalonkan diri pada periode ketika yang tidak bisa terjadi untuk seorang presiden Bougainville.

Sekarang ada 25 orang, termasuk dua wanita, yang bersaing memperebutkan posisi itu.

Namun dari 25 itu kata dia banyak dari calon pemimpin yang tidak memiliki keterampilan atau pengalaman.

“Para pemimpin harus memiliki kebiasaan minum dari sumur rakyat. Kamu tidak dapat benar-benar memaksakan keinginanmu atau apa yang ingin kamu lakukan pada rakyat. Kamu harus dapat menerjemahkan aspirasi asli dan kebutuhan nyata mereka, dan mengambil tindakan bertanggung jawab untuk mewujudkannya. Harus memerlukan kepemimpinan visioner,” kata Momis.

Baca Juga:  Warga Vanuatu Minta Perlakuan Adil Saat Dirawat di VCH

Sementara Momis sendiri mengakui mendukung Thomas Raivet, yang telah menjadi sekretaris kepala Bougainville.

“Saya telah memutuskan untuk tidak terlibat dalam kampanye berebut kursi presiden, karena pemerintah selanjutnya akan memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang saya rasakan. Dimana secara sadar dan kuat yang saya mulai pada tahun 1972 ketika orang-orang Bougainville mengirim saya ke sebuah misi.”

Baca Juga:  Hasil GCC: Ratu Viliame Seruvakula Terpilih Sebagai Ketua Adat Fiji

Presiden Momis merupakan politikus tua yang berkarier politiknya 48 tahun – tiga tahun sebelum PNG menjadi merdeka.

Kedepan, begitu pemerintah baru ada, diskusi formal tentang hasil referendum kemerdekaan Bougainville akan dibicarakan dan Momis ingin berada di sana.

“Tapi itu tentu saja tunduk pada proses konsultatif dan, dengan pengalaman dan wawasan saya sejak awal, saya ingin berkontribusi selama pemerintah baru ingin melibatkan saya,” kata Momis.

Menteri Implementasi Perjanjian Perdamaian Bougainville, Albert Punghau, mengatakan pembicaraan formal antara kedua pemerintah diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu tahun.

Baca Juga:  PNG dan Indonesia Meratifikasi Perjanjian Pertahanan Untuk Memperluas Kerja Sama Keamanan

Dia mengatakan pada saat itu parlemen PNG akan dipanggil untuk meratifikasi apa yang telah diputuskan oleh para negosiator.

Momis mengatakan dia telah diyakinkan oleh Raivet bahwa dia akan dibuat utusan khusus untuk Bougainville, dengan penekanan khusus pada negosiasi atas referendum kemerdekaan baru-baru ini.

Raivet sendiri adalah seorang pendatang baru di politik PNG dan Bougainville. Dia telah dibesarkan dengan baik di bawa pelatihan militer dan nilai-nilai Kristen.

Sumber: Radio New Zealand

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

0
"Kami ingin membangun kota Sorong dalam bingkai semangat kebersamaan, sebab daerah ini multietnik dan agama. Kini saatnya kami suku Moi bertarung dalam proses pemilihan wali kota Sorong," ujar Silas Ongge Kalami.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.