Ketua KNPB Maybrat, Adam Sorry. (Dok. Pribadi)
adv
loading...

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Ketua komite Nasional Papua Barat (KNPB)  Wilayah Maybrat, Adam Sorry telah ditangkap oleh kepolisian Sorong Selatan (Sorsel) di kampung Kisor pada Rabu, (1/7/2020) jam 10 pagi lalu.

Informasi ini disampaikan oleh  Abel Assem, Ketua I KNPB Maybrat. Abel menjelaskan,  pihak kepolisian tidak menangkap langsung namun katanya telah melakukan pemukulan dan penodongan. Kemudian ditangkap dan dibawah ke Polres sorong Selatan.

“Benar. Ketua KNPB MAybrat telah ditangkap pada 1 Juli 2020 jam 10 pagi,” ungkapnya kepada suarapapua.com pada 2 Juli 2020.

Dia menjelaskan, Adam ditangkap saat sedang duduk bersama teman-teman di dalam sekretariat KNPB di kampung Kisor, Aifat Timur Selatan.

Baca Juga:  Pembagian Selebaran Aksi di Sentani Dibubarkan

Lalu, tiba-tiba ada mobil kepolisian dan Kasat Intel sampai di sana. Selanjutnya, pihak keamanan membuka mobil dan pasukan keamanan lari kiri kanan, mengepung ketua KNPB di dalam sekretariat, lalu aparat melakukan satu pukulan di dagu, kemudian todong senjata dan menariknya keluar dari rumah.

ads

Asem mengungkapkan bahwa saat penangkapan aparat melakukan penembakan sebanyak 20 kali, kemudian ketua KNPB dipaksa keluar dan dimasukkan ke dalam mobil.

“Saat itu anggota KNPB yang hendak menolong ketua KNPB takut karena tembakan aparat sembarangan. Aparat masuk melakukan pemukulan, menodong, dan menarik ketua untuk keluar ke rumah dan masuk dalam mobil,” bebernya.

Baca Juga:  Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

Selain itu, kata Abel, ketua KNPB ditangkap bersama salah satu anak di bawah umur yang hendak menahan ketua KNPB dan dibawah ke polres sorong selatan. anak dibawa umur tersebut bernama Agustinus Fatem.

“Selain ketua KNPB, ada anak di bawah umur yang telah dibawa ke Porles Sorsel. Dia berjuang menahan ketua KNPB dan memeluk ketua KNPB, tapi dia juga kena pukulan dan tendangan,” katanya.

Abel menjelaskan, KNPB tidak ada kegiatan yang berkaitan dengan hari Proklamasi namun aparat datang dengan tiba-tiba dan menangkap ketua KNPB tanpa punya alasan yang tepat. Aparat hanya bisa melakukan tuduhan terhadap KNPB atas pembacokan Brimob dan masyarakat sipil tanpa bukti yang jelas.

Baca Juga:  Komnas HAM RI Didesak Selidiki Kasus Penyiksaan Warga Sipil Papua di Puncak

“KNPB tidak ada kegiatan hari proklamasi bangsa Papua. Tiba-tiba pihak aparat datang kepung di sekretariat dan bawa ketua KNPB. Masih tuduh kami sebagai actor atau otak di dalam kasus Pembunuhan anggota Brimob. Saya minta, selama ketua KNPB dan tiga saudara yang ada di Porles Sorsel. Pihak polisi jangan melarang keluarga untuk tetap melakukan kunjungan,” pinta Abel.

Pewarta: Maria Baru

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPapua, Jantung Dunia yang Terancam karena Investasi dan Pembangunan
Artikel berikutnyaEmpat Korban Rasisme Bebas Dari Lapas Kota Sorong