Papua, Jantung Dunia yang Terancam karena Investasi dan Pembangunan

0
1411

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Denny Yomaki, Direktur YALI Papua mengungkapkan bahwa hutan dan keberlangsungan hidup di tanah Papua hancur atas  nama kepentingan investasi dan pembangunan. 

Hal tersebut disampaikan oleh Denny dalam acara Forum Group Diskusi yang digelar oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua bersama mahasiswa dari berbagai kampus di Jayapura pada Kamis (2/7/2020) di Abepura.

“Sekarang hutan di Papua hancur karena perusahaan yang merusak lingkungan dan  juga karena pembangunan oleh negara. Jadi generasi atau mahasiswa harus bilang orang tua untuk tidak menjual tanah. Kalau mau jual harus ada surat kesepakatan,” katanya.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Dia mengutarakan,  baru kedapatan ada orang melakukan pendulangan  ilegal di Buper, ada perusahaan kayu di Sarmi yang membeli satu pohon dengan murah, tetapi pembeli menjual lagi kepada pihak ke tiga dengan harga mahal. Tentu pemilik tanah tidak mendapat keuntungan.

“Tanah kita harus jaga sebagai mama, kalau ada yang merusak kita harus marah. Agar kita tetap jaga tanah,” ucapnya.

ads
Baca Juga:  Bangun RS Tak Harus Korbankan Warga Sekitar Sakit Akibat Banjir dan Kehilangan Tempat Tinggal

Sementara itu, Direktris PT. PPMA Naomi Marasian mengatakan, di Papua pihak yang membeli tanah adalah orang-orang yang punya uang. Sehingga kebanyakan tanah di papua rusak juga karena dijual.

“Tanah adalah aset kalau di jual semua hilang hak kita meskipun kita pemilik negeri ini. banyak tanah di kota Jayapura yang terjual habis, maka mahasiswa sekarang harus melakukan sosialisasi dengan keluarga di kampung untuk tidak memberikan tanah sembarang kepada perusahaan atau pemerintah,” katanya.

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

Selain itu, Aiesh Rumbekwan Direktur Walhi Papua mengatakan, Walhi sedang mulai memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar parah mahasiswa memahami kemudian bicara untuk lingkungan dan perubahan iklim di Papua.

“Saya harap materi-materi yang disampaikan dalam kegiatan ini dipahami oleh mahasiswa. Kita juga akan terus melakukan kegiatan yang melibatkan mahasiswa kedepan. Agar kita berjalan bersama-sama mengadvokasi isu lingkungan,” katanya.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaIni Usul JDP kepada Lembaga MRP Untuk Melindungi Hak-Hak OAP
Artikel berikutnyaKetua KNPB Maybrat Ditangkap