Mahasiswa dan Pemuda Pegubin Menyatakan Menolak Otsus dan Minta Referendum

0
1450
Mahasiswa, pemuda dan rakyat Pengunungan Bintang memegang spanduk yang bertuliskan pernyataan penolakan terhadap Otsus jilid II pada, Kamis (8/7/2020) di Waena. (Yanuarius Weya - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa, pemuda dan masyarakat Pegunungan Bintang dengan tegas menolak rencana dilanjutkannya Otonomi Khusus Papua jilid dua.

“Kami tolak Otsus jilid II. Kami rakyat Papua siap untuk referendum, sebab hadirnya Otsus  bukan untuk membangun diri dan Papua, tetapi tidak ada dampak,” kata Frans Waisi, salah satu mahasiswa Pegunungan Bintang kepada suarapapua.com di Waena, Jayapura, Kamis (9/7/2020).

Ia menilai Otsus itu hanya alat yang digunakan elit-elit politik lokal dan pusat dengan kepentingan mereka, sehingga menghambat perjuangan Papua yang berdampak pada memperpanjangan penderitaan rakyat Papua.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Dengan hadirnya Otsus itu membuka lapangan kerja dan membuka akses untuk kolonial menguasai tanah Papua, dan mengorbankan rakyat Papua demi kepentingan Indonesia serta dunia. Kami minta segera pihak ketiga hadir di tanah ini dan segera gelar referendum, sebab rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke sudah nyatakan sikap  tolak Otsus,” kata Waisi.

Frans menambahkaan bahwa penentuan Otsus jilid II berlanjut atau tidak ada di tangan rakyat Papua. Oleh sebab itu semua pihak di Papua maupun di Pusat untuk tidak mengatasnamakan rakyat Papua.

ads
Baca Juga:  Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

“Kami melihat isu media saat ini ada oknum-oknum yang mengatasnamakan rakyat Papua, sementara rakyat Papua tidak pernah memberikan satu rekomendasipun untuk bicara Otsus. Jadi yang bicara tanah Papua adalah rakyat Papua, karena mereka yang merasakan penderitaan di atas tanah ini. Sekarang saatnya masyarakat yang pegang skop, linggis, nelayan, petani, dan buruh yang harus bicara Otsus, karena mereka yang punya hak,” tegasnya.

Senada disampaikan Otmar Ningdana, perwakilan pemuda dan rakyat Pengunungan Bintang. Ia minta agar ada pertanggungjawaban dari elit-elit Papua, baik di Papua maupun di Jakarta.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

“Sebelum bicara Otsus jilid II, sekarang kami minta pertanggungjawaban dana Otsus dari elit-elit politik di Papua,” ujarnya.

Ia menyatakan, Otsus telah gagal, sehingga tidak perlu dibicarakan lagi dan tidak perlu dilanjutkan.

Otsus itu hadir karena masalah Papua merdeka, dan dengan keterpaksaan, sehingga pantas rakyat Papua tidak merasakan kesehjateraan. Maka saat ini merupakan waktunya untuk rakyat Papua menentukan nasibnya sendiri.

 

Pewarta : Yanuarius Weya

Editor : Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaAmnesty Desak Negara Bertanggungjawab Pulangkan Empat Mantan Napol ke Papua
Artikel berikutnyaMasyarakat Minta Telkomsel Wamena Mengganti Rugi Kuota Internet