JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Gerakan FLNKS pro-kemerdekaan Kaledonia Baru meminta klarifikasi dari Paris tentang sikapnya setelah referendum pada Oktober 2020 nanti.
Para pemilih akan pergi ke tempat pemungutan suara pada tanggal 4 Oktober 2020 untuk memutuskan apakah wilayah tersebut akan memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menjadi sepenuhnya independen atau masih di bawa Pemerintahan Prancis.
FLNKS menginginkan haluan garis besar tentang bagaimana Prancis akan merespons jika mayoritas rakyat memilih merdeka.
FLNKS juga meminta perpanjangan masa pendaftaran bagi mereka yang ingin menyalurkan suara mereka dari tempat tinggal mereka.
Menurut mereka, batas waktu yang ditentukan pada Jumat mendatang ini terlalu cepat. Selain itu jam pembukaan pendafataran ulang terlalu ketat.
Ribuan orang menghadiri pertemuan pro-Prancis di Noumea
Sementara, diperkirakan 8000 orang di Kaledonia Baru telah menghadiri piknik yang bertujuan untuk mengumpulkan dukungan bagi kelanjutan keterikatan wilayah itu terhadap Prancis.
Acara di sebuah taman di Noumea ini diselenggarakan oleh enam partai anti-kemerdekaan yang awal bulan ini membentuk kelompok untuk bersama-sama berkampanye melawan kemerdekaan.
Kelompok itu, yang menamakan dirinya Loyalis, bersumpah untuk memohon pada hati nurani orang Kaledonia Baru dalam kampanye menjelang referendum Oktober tentang kemerdekaan dari Perancis.
Pengamat mengatakan pertemuan itu adalah yang terbesar dalam satu generasi.
Dalam referendum sebelumnya dua tahun lalu, hanya di bawah 57 persen yang memilih status quo.
Sumber: Radio New Zealand
Editor: Elisa Sekenyap