MANOKWARI, SUARAPAPUA.com — Ratusan masyarakat Papua di Manokwari, Papua Barat pada pekan kemarin telah menggelar demonstrasi damai. Dalam aksi tersebut Pendemo berjalan kaki sambil memikul peti mati sebagai bentuk penolakan keberlanjutan Otonomi khusus (Otsus).Â
Demontrasi yang dikomandoi lima Organisasi perjuangan termasuk komite aksi Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Â
Mereka dengan tegas menolak Otsus dan meminta kepada Negara Indonesia untuk segera melakukan perundingan dengan ULMWP.
Markus Yenu, Gubernur West Papua National Autorithy (WPNA) mengatakan Otsus telah gagal untuk itu tidak boleh ada penambahan Otsus dalam bentuk apapun ia minta Papua Segera dikembalikan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“Jelas Otsus gagal maka harus dikembalikan biarkan Papua seperti semula wilayah kosong yang tak bertuan. Biarkan nanti PBB yang memberikan solusi, kalau bersama Indonesia kenapa tidak tapi kalau solusi merdeka maka Indonesia harus legowo,” kata Yenu di Sanggeng, Manokwari pada Kamis (30/7/2020) kemarin.
Dia menegaskan bahwa Otsus adalah bentuk kontrak antara Jakarta dan Papua yang akan selesai masa kontraknya pada tahun 2021 mednatang.
“Ingat kontrak Karya Papua dengan Indonesia selesai harus kembali stop lanjut,” tegasnya.
Sementara it, Juru Bicara West Papua National Autorithy (WPNA) Jack Wanggai berujar Papua Merdeka itu harga mati, saatnya rakyat bertindak menuntut hak kedaulatan bangsa Papua Barat.
“Papua sudah memiliki blok, jangan takut kita pasti merdeka,” katanya.
Dalam aksi tersebut, para demonstran menggunakan atribut bendera bintang kejora dan memikul sebuah Peti Mati beserta sejumlah selebaran lainnya bertuliskan Otsus Papua telah mati. Para pendemo berteriak Papua merdeka.
Sayang Mandabayan eks tahanan politik mengatakan orang Papua tidak ada harapan bersama Indonesia, solusi adalah Papua merdeka.
“Coba tanyakan kepada mereka apakah Otsus berhasil atau gagal pasti akan mereka jawab Jelas Otsus Gagal jadi tidak salah kalau saatnya mereka mau bertindak menuntut kemerdekaan itu,” kata Mandabayan.
Setelah demonstrasi pernyataan sikap tersebut langsung diberikan kepada Ketua MRP Papua Barat. Usai aksi para pendemo langsung melakukan penandatanganan dukungan Petisi Rakyat Papua (PRP).
Berikut daftar organisasi pergerakan yang melakukan Aksi :
- WPNA (West Papua National Authority).
- FNMPP (Frond Nasional Mahasiswa Pemuda Papua).
- Komite Aksi ULMWP.
- AWEPA (Anak Wets Papua Comunity).
- SPM – PB (Solidaritas Perempuan Melanesia Papua Barat ).
Pewarta : Charles Maniani
Editor: Arnold Belau