Mahasiswa Yalimo di Manokwari Tegaskan Orang Papua Tidak Butuh Otsus

0
2146

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com — Solidaritas mahasiswa kabupaten Yalimo yang mengenyam Pendidikan di kota study Manokwari, menolak tegas Otonomi khusus (Otsus) Jilid II yang didesain Jakarta.

Lalu mereka menyatakan sikap orang Papua tidak membutuhkan Otsus tetapi masyarakat Papua inginkan referendum dan menentukan masa depannya.

“Kami menolak dengan tegas Otsus Jilid dua, yang sekarang dirancang Mendagri Tito Karnavian dan elit-elit Politisi Indonesia,” kata Yunus Aliknoe  dalam dalam orasinya, Sabtu, (2/8/2020) lalu.

Dia menilai, seluruh draf Otsus yang diajukan tidak sah sebab itu bukan suara Rakyat Papua. “Jelas Otsus Gagal rakyat telah menolaknya,” tegasnya.

Oleh sebab itu, mantan tahanan korban rasisme ini mengatakan sudah saatnya negara kolonial Indonesia tau diri bahwa kontrak karya dengan Papua akan berakhir dan rakyat telah menolak.

ads
Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

“Jangan memaksakan diri lagi untuk dilanjutkan, Papua segera dikembalikan ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Sebab, 20 tahun menjadi catatan pahit bagi bangsa Papua Barat. Kami tidak mau dengan tawaran Gula-gula apapun lagi, stop sudah,” pungkasnya.

Nawim Aliknoe melanjutkan, Indonesia sempat berjanji Otsus hadir bakalan mensejahterakan dan tidak ada praktek pelanggaran hak asasi manusia (HAM) bagi Orang Papua.

“Fakta membuktikan tidak seperti demikian. Justru Otsus hadir, Papua menuai korban pelanggaran HAM selama 20 tahun ini. Kalau bertahan maka kami akan habis diatas tanah kami sendiri, kami tidak mau tercatat dalam lembaran sejarah negara ini bahwa pernah bangsa kulit hitam berambut keriting pernah hidup disini. Jadi biarkan kami merdeka menata masa depan kami sendiri,” tegasnya.

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

Nawim menanyakan, apakah 20 tahun ini penyelesaian operasi militer besaran di Papua sudah diselesaikan Kasus-kasusnya atau belum. Jelas sampai detik ini tidak ada satu pun yang kami dengar sudah diselesaikan.

“Jadi stop sudah, kami sudah trauma, kami mau merdeka negara harus dengar itu,” katanya.

Dia mengatakan sudah tidak ada harapan lagi orang Papua hidup bersama. Mereka  mengutuk  keras orang Papua yang mendukung Otsus dilanjutkan.

Para generasi penerus bangsa Papua Barat ini menyatakan sikap  dukungan penuh terhadap Sekber Petisi Rakyat Papua (PRP) yang menggalang pendukung tolak Otsus.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Pernyataan sikap :

  1. Negara Indonesia segera mengakui bahwa Bangsa Papua sudah merdeka sejak tanggal 1 desember 1961 silam sebagai negara yang berdaulat penuh.
  2. Kami Mahasiswa Yalimo mendesak kepada negara kesatuan republik Indonesia dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) segara gelar Referendum diatas tanah Papua sebagai solusi demokratis bagi bangsa Papua.
  3. Kami menegaskan bahwa kalau negara tidak menerima aspirasi rakyat Papua maka kami mahasiswa bersama rakyat Papua akan melakukan mogok sipil nasional  di seluruh tanah Papua.

Pewarta : Charles Maniani

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMasyarakat Papua di Manokwari Tolak Otsus
Artikel berikutnyaPRP Tolak Otsus Jilid II, Cara Terhormat Sampaikan Isi Hati Rakyat Papua