Mahasiswa Bentuk Organisasi Penginjilan Jangkau Umat di PUTIN

0
1471

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ikatan Pelajar Mahasiswa Teologi Jayapura asal Puncak, Timika dan Intan Jaya (PUTIN) gelar musyawara besar bahas rekonsiliasi generasi Papua di daerah, yang dilaksanakan di kampung Harapan Sentani, Sabtu (22/8/2020).

Ketua panitia Mubes, Alinus Manga mengatakan, kegiatan tersebut muncul dari inisiatif mahasiswa teologi, dengan melihat kondisi terakhir di daerah.

“Kami lihat situasi daerah hari ini, yang mana generasi dan jemaat di sana sudah jauh dari gereja, karena banyak masalah. Maka di waktu seperti itu perlu ada rekonsiliasi dari kami mahasiswa melalui suatu wadah. Dengan demikian kami telah membentuk organisasi ini untuk penginjilan dan pembenahan hidup di Puncak, Mimika dan Intan Jaya,” kata Manga.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Dengan demikian, ia berharap kepada pemerintah kabupaten, para senioritas dan yayasan memberikan dukungan atas apa yang sudah dilakukan pihaknya saat ini.

“Kami punya Tuhan yang hidup dan luar biasa, sehingga tanpa pikir kami telah bentuk organisasi ini dengan harapan bahwa semua elemen berpartisipasi penuh,” ujarnya.

ads

Senada, Hengki Wamuni, Sekertaris Panitia Mubes mengatakan, organisasi yang telah dibentuk merupakan organ ekstra untuk semua mahasiswa teologia, dari semua denominasi gereja yang ada di Jayapura.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

“Organ ini tidak membedakan dari STT manapun, dari gereja manapun juga, tetapi ini adalah honai untuk kita duduk, kumpulkan ide, gagasan untuk rebut jiwa-jiwa terlantar,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa tujuan dari organ tersebut, guna melakukan penginjilan dengan pendekatan secara konprehensif berbasis jemaat yang merupakan tujuan utama penginjilan.

“Kami mahasiswa teologi di Jayapura akan bersatu, lalu akan menyiapkan diri kemudian merealisasikan di daerah untuk menyelamatkan umat Tuhan di sana. Setiap liburan bulan Juni dan Desember akan kami turun dan akan melakukan KKR dan penginjilan di klasis-klasis yang ada atau di gereja-gereja di sana,” bebernya.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

Ide pembentukan  organ ini sejak 2019 ketika melakukan penginjilan di Mimika, terutama ketika temua banyak masalah di sana.

“Baik masalah individu maupun masalah-masalah terbuka. Nah, di situlah muncul ide kami membentuk suatu organisasi untuk menjawab masalah-masalah yang terus terjadi di tiga kabupaten itu. Dan target utama kami adalah fokus pada pewartaan penginjilan, supaya semua orang menerima Tuhan,” katanya.

 

Pewarta: Yanuarius Weya

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaSyukuran Tujuh Eks Tapol Korban Rasisme Berjalan Aman dan Lancar
Artikel berikutnyaAgus Kossay: Today is Our Victory Day