BeritaIni Tanggapan Manajemen PT Freeport Soal Aksi Karyawan di Tembagapura

Ini Tanggapan Manajemen PT Freeport Soal Aksi Karyawan di Tembagapura

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Aksi karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di area kerja Tembagapura, Mimika, Papua, hingga siang ini masih terus berlanjut, Senin (24/8/2020).

Dari serentetan aksi-aksi yang sudah dilakukan, hingga kini pihak manajemen belum memberikan jawaban dan masih terus mempelajari hal-hal yang menjadi permintaan karyawan.

Permintaan karyawan antara lain, manajemen agar memberi perhatian atas kinerja karyawan berupa pemberian insentif sebagai wujud penghargaan terhadap karyawan yang sudah bekerja semenjak masa pandemi Covid-19 selama kurang lebih 6 bulan lamanya, sehingga tidak turun ke Kota Timika untuk bertemu dengan keluarga.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Selanjutnya, karyawan juga meminta agar manajemen bisa membuka kembali akses bus Scheduled Day Off (SDO) agar karyawan bisa turun dari Tembagapura dan bertemu keluarga di Kota Timika.

Menanggapi aksi yang dilakukan karyawan, yang merupakan akibat dari adanya 2 poin tuntutan di atas, Vice President (VP) Coorporate Communications PTFI, Riza Pratama, sebagaimana dilaporkan seputarpapua.com mengatakan bahwa manajemen hingga kini masih terus mempelajari apa yang menjadi aspirasi karyawan.

Namun, tentunya juga manajemen dalam menjawab aspirasi karyawan akan memperhatikan dan mempertimbangkan protokol kesehatan maupun keselamatan karyawan itu sendiri.

“Kami masih mempelajari aspirasi karyawan dan akan memberikan jawaban segera dgn mempertimbangkan protokol kesehatan dan keselamatan bagi karyawan, keluarga dan komunitas,” kata Riza yang dikonfirmasi seputarpapua.com via telepon, Senin siang.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Hingga kini, aksi pemalangan oleh ratusan karyawan Freeport maupun kontraktor dan privatisasi dengan memblokade Jalan Tambang di Mile Point (MP) 72, masih berlangsung.

Aparat Kepolisian setempat terus mengawal jalannya aksi ini guna menghindari adanya aksi-aksi anarkis.

“Ini kita masih tunggu nego dari manajemen dengan karyawan. Aksi masih berlangsung, tidak ada anarkis,” kata Kapolsek Tembagapura, Ipda Eduard Edison, saat dihubungi Seputarpapua.com.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Diberitakan sebelumnya, para karyawan melakukan aksi unjuk rasa maupun pemalangan jalan di area kerja PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Mimika, Papua, Senin (24/8) pagi.

Aksi blokade akses jalan dilakukan sekelompok karyawan di Mile Point (MP) 72. Akibatnya akses jalan tambang tidak dapat dilalui.

Karyawan lainnya yang hendak bekerja pagi hari baik menuju ke wilayah atas MP 74 maupun wilayah bawah kota Tembagapura (MP 68), terpaksa stand by di barak masing-masing.

Aksi dilakukan sejak sekitar pukul 03.15 WIT dini hari. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.