ADVERTORIALBupati Intan Jaya dan Paniai Damaikan Sengketa Lahan Warga

Bupati Intan Jaya dan Paniai Damaikan Sengketa Lahan Warga

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni melakukan pertemuan dengan Bupati Paniai Meki Fritz Nawipa untuk membahas konflik perebutan lahan yang melibatkan dua keluarga dari 2 suku.

“Puji Tuhan sudah dilakukan pertemuan pada hari ini, 22 Mei, yang juga dihadiri oleh wakil bupati dan beberapa anggota DPRD dari Paniai,” tutur Bupati Natalis Tabuni kepada Radar Pagi di Intan Jaya, Jumat (22/5/2020).

Baca Juga:  Dukcapil Intan Jaya akan Lanjutkan Perekaman Data Penduduk di Tiga Distrik

Bupati menjelaskan, para korban dari kedua belah pihak yang bertikai sudah dirawat di RS Nabire. Di antara para korban, ada korban dari keluarga Mee yang akan diterbangkan ke rumah sakit di Jayapura karena mengalami luka cukup parah.

“Rencananya Sabtu besok akan diterbangkan ke Jayapura untuk menjalani pengobatan lanjutan di sana,” ujar Bupati.

Baca Juga:  Dukcapil Intan Jaya akan Lanjutkan Perekaman Data Penduduk di Tiga Distrik

Bupati mengimbau kedua keluarga yang bertikai untuk menahan diri dan menghargai upaya perdamaian yang dilakukan pemerintah daerah setempat.

“Kedua keluarga sama-sama menghargai kesepakatan, apalagi ini sedang suasana idul fitri, dan nanti akan dilakukan pertemuan perdamaian di Polres Nabire,” tuturnya.

“Kami juga imbau bahwa kejadian ini jangan sampai terulang lagi, dan jangan ada masalah-masalah lain yang bisa menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan,” sambungnya.

Baca Juga:  Dukcapil Intan Jaya akan Lanjutkan Perekaman Data Penduduk di Tiga Distrik

Sebelumnya, konflik perebutan lahan terjadi antara keluarga Sabinus Kogoya dari suku Dani warga Intan Jaya dengan keluarga Pakodepa dari suku Mee warga Paniai. Pertikaian tersebut mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban dari kedua pihak akibat luka bacok dan terkena anak panah. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kasus Laka Belum Ditangani, Jalan Trans Wamena-Tiom Kembali Dipalang

0
"Setelah ada jawaban dari pemerintah Lanny Jaya dan Jayawijaya barulah kami akan buka palang. Sesuai permintaan keluarga korban, babi 105 ekor dan uang empat miliar," ujar Kunilek.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.