BeritaTPNPB-OPM Mengaku Tembak Mati Satu Anggota TNI di Intan Jaya

TPNPB-OPM Mengaku Tembak Mati Satu Anggota TNI di Intan Jaya

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kodap VIII Intan Jaya pada, Sabtu (19/9/2020) telah menembak mati satu anggota TNI dari Satgas BKO Apter, Koramil Persiapan Hitadipa Intan Jaya, Papua.

Sebby Sambon, Jubir TPNPB OPM melalui peryataan resminya membenarkan kejadian itu yang mana dilakukan oleh Yondius Kogeya, di bawa penanggungjawab TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Sabinus Waker.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Kata Sebby, penembakan itu terjadi pada pukul 13.17 waktu Papua yang menewaskan satu anggota TNI bernama Pratu Dwi Akbar Utomo yang mengalami tembakan di bagian ketiak.

Pratu Dwi Akbar adalah personel Yonif 711/RKS/Brigif 22/OTA, DAM XIII/MDK ditugaskan di Intan Jaya sebagai Babinsa di Koramil Persiapan Hitadipa Intan Jaya.

Sebby menyatakan, pihaknya tidak akan mendur dan aktivitas perlawanan akan terus meningkat jika Indonesia terus mengirim anggota TNI/Polri ke Papua secara berlebihan.

Baca Juga:  Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

“Hal ini bisa terjadi karena kebiasaan anggota TNI/Polri yang melakukan penyisiran di lingkungan masyarakat secara sewenang-wenang. Indonesia juga belum penuhi hak politik bangsa Papua, maka revolusi total akan berlaku. Kami akan terus lakukan penyerangan hingga Indonesia mau duduk di meja perundingan,” tukas Sebby.

Dikutib dari seputarpapua.com, atas kejadian tersebut, Kepala Penerangan Kodam XVIII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria membernarkan, dan menyampaikan bahwa korban akan di evakuasi ke Timika.

Baca Juga:  Aktivitas Belajar Mengajar Mandek, Butuh Perhatian Pemda Sorong dan PT Petrogas

“Salah satu personel Satgas Apter terkena tembakan an. Pratu Dwi Akbar Utomo, dan pada sekira pukul 14.50 korban dinyatakan meninggal dunia,” katanya.

“Saat ini Jenazah sedang diurus proses evakuasi ke Timika,” sambungnya. (*)

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.