BeritaWarga Deiyai Tolak RDP Otsus Papua

Warga Deiyai Tolak RDP Otsus Papua

WAKEITEI, SUARAPAPUA.com — Warga masyarakat di kabupaten Deiyai menyatakan menolak kebijakan pemerintah melanjutkan Otonomi Khusus (Otsus) jilid kedua yang sedianya akan dibicarakan dalam rapat dengar pendapat (RDP), Jumat (18/9/2020) pekan lalu.

Penolakan kegiatan RDP tentang Otsus Papua yang hendak diselenggarakan Majelis Rakyat Papua (MRP) itu dilakukan oleh sejumlah pemuda dan tokoh masyarakat Deiyai di Wakeitei.

Baca Juga:  ULMWP: Aneksasi Papua Ke Dalam Indonesia Adalah Ilegal!

Para pemuda menyatakan kegiatan tersebut hanya skenario untuk meloloskan kelanjutan Otsus di Tanah Papua oleh pemerintah Indonesia.

“MRP tidak usah adakan diskusi, evaluasi atau apapun bentuknya di sini karena saat ini semua sudah mendukung Petisi Rakyat Papua (PRP) untuk menolak Otsus dan menuntut referendum kemerdekaan,” ujar salah satu pemuda Deiyai di hadapan Debora Mote, wakil ketua I MRP.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Kepada anggota MRP dua periode ini, tokoh masyarakat adat Deiyai juga menegaskan, “Di sini seluruh rakyat akar rumput sudah sepakat tolak Otsus. Selama ini Otsus tra jelas. Otsus banyak masalah, belum pernah selesaikan. Jadi, anak sebaiknya jangan adakan kegiatan.”

Beberapa hal penting lain juga disampaikan dengan tegas kepada Debora Mote.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Perempuan asli Deiyai itu mendengar semuanya.

“Baik, terima kasih. Memang kami tidak bisa paksakan, kalau seperti begini. Semua omongan yang kalian sampaikan sudah saya dengar dan aspirasi ini saya siap lanjutkan ke MRP,” jawab Debora.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.