WAKEITEI, SUARAPAPUA.com — Warga masyarakat di kabupaten Deiyai menyatakan menolak kebijakan pemerintah melanjutkan Otonomi Khusus (Otsus) jilid kedua yang sedianya akan dibicarakan dalam rapat dengar pendapat (RDP), Jumat (18/9/2020) pekan lalu.
Penolakan kegiatan RDP tentang Otsus Papua yang hendak diselenggarakan Majelis Rakyat Papua (MRP) itu dilakukan oleh sejumlah pemuda dan tokoh masyarakat Deiyai di Wakeitei.
Para pemuda menyatakan kegiatan tersebut hanya skenario untuk meloloskan kelanjutan Otsus di Tanah Papua oleh pemerintah Indonesia.
“MRP tidak usah adakan diskusi, evaluasi atau apapun bentuknya di sini karena saat ini semua sudah mendukung Petisi Rakyat Papua (PRP) untuk menolak Otsus dan menuntut referendum kemerdekaan,” ujar salah satu pemuda Deiyai di hadapan Debora Mote, wakil ketua I MRP.
Kepada anggota MRP dua periode ini, tokoh masyarakat adat Deiyai juga menegaskan, “Di sini seluruh rakyat akar rumput sudah sepakat tolak Otsus. Selama ini Otsus tra jelas. Otsus banyak masalah, belum pernah selesaikan. Jadi, anak sebaiknya jangan adakan kegiatan.”
Beberapa hal penting lain juga disampaikan dengan tegas kepada Debora Mote.
Perempuan asli Deiyai itu mendengar semuanya.
“Baik, terima kasih. Memang kami tidak bisa paksakan, kalau seperti begini. Semua omongan yang kalian sampaikan sudah saya dengar dan aspirasi ini saya siap lanjutkan ke MRP,” jawab Debora.
Pewarta: Markus You