KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Holda Ariks menilai Tim Pengerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tambrauw gagal menjalankan fungsinya dalam mengembangkan potensi masyarakat.
Holda mengakui, masyarakat di Kabupaten Tambrauw sangat membutuhkan pelatihan dalam mengembangkan potensi mereka, terutama potensi sumber daya alam lokal yang ada di sana.
“Kami TP PKK distrik bahkan kampung sangat membutuhkan pelatihan, namun TP PKK kabupaten tidak perna datang untuk melatih kami,” keluh Holda Akris ketika ditemui suarapapua.com di Kebar, Selasa (26/10/2020).
Oleh sebab itu, ia anggap fungsi mereka sebagai tim PKK Kabupaten Tambrauw tidak jalan.
“TP PKK kabupaten berapa kali pergi ke luar daerah. Tidak tahu apa yang mereka lakukan di sana, karena ketika kembali mereka tidak pernah melakukan sosialisasi, bahkan pelatihan seperti menjahit, buat kue dan lain-lain, terutama untuk kami di Kebar raya ini,” ujarnya.
Katanya, pelatihan yang mereka dapat selama ini hanya dari Pusat Pelatihan dan Pembinaan Wanita (P3W) GKI di Tanah Papua, Jayapura yang bekerjasama dengan Klasis GKI Kebar.
“Kami tahu membuat kue, anyaman, menjahit dan lainnya, itupun karena Klasis GKI Kebar menggundang tim dari P3W untuk datang mengajar dan melatih kami di sini,” terangnya.
Senada disampaikan Ice, warga distrik Kebar. “TP PKK Kabupaten Tambrauw hanya sekali datang saat itu, dimana kegiatan dari TP PKK Propinsi Papua Barat di Kebar. Setelah itu mereka tidak pernah datang untuk melatih, bahkan mengajarkan kami masyarakat di Kebar.”
Ia berharap TP PKK Kabupaten Tambrauw agar menjalankan fungsi dengan baik, terutama dalam mengembangkan potensi masyarakat di daerah ini.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Elisa Sekenyap