Koalisi BEM USTJ dan Uncen Serahkan Hasil Kajian Otsus ke MRP

0
1125

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Koalisi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) dan Universitas Cenderawasih bertemu Majelis Rakyat Papua (MRP) guna menyerahkan hasil kajian ilmiah mahasiswa Papua terkait efektifitas Otsus selama 20 tahun di tanah Papua.

Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat kantor MRP, Senin (14/12/2020), di terima oleh Yoel Mulait ketua pokja Agama mewakili pimpinan lembaga MRP dan Andy Goo staf ahli MRP .

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Yops Itlay ketua BEM Uncen saat menyerahkan hasil kajian ilmiah tentang Otsus mengatakan berdasarkan dengan kajian mahasiswa dengan judul pengaruh Otsus terhadap kesejahteraan orang asli Papua.

“Dari hasil kajian ilmiah ini kami sudah mengunakan beberapa metode untuk bagaimana melihat aspirasi atau keinginan rakyat terkait Otsus ini seperti apa,” kata Yops.

Baca Juga:  KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

Dirinya juga menyimpulkan dari semua akumilasi dari para pihak-pihak baik mahasiswa maupun para dosen mengatakan bahwa Otonomi Khusus (Otsus) itu sudah gagal di tanah Papua.

ads

“Kami mahasiswa juga mengambil kesimpulan bahwa Otsus ini tidak perlu dilanjutkan lagi, kembalikan kepada rakyat apa yang rakyat inginkan lanjut atau tidaknya Otsus ini,” katanya.

Yoel Mulait ketua Pokja Agama MRP mengatakan hasil kajian ilmiah yang di berikan mahasiswa melalui BEM USTJ dan Uncen ini akan ditindaklanjuti oleh MRP sesuai dengan mekanisme yang ada di lembaga ini.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

“Terima kasih kepada mahasiswa yang sudah hadir dan menyerahkan hasil kajian ilmiah secara intelektual kepada lembaga MRP untuk bisa menjadi bahan masukan dalam proses evaluasi Otsus di Papua,” katanya.

 

Pewarta : Agus Pabika

Editor : Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSekretariat KNPB Merauke Digerebek, 14 Aktivis Ditangkap
Artikel berikutnyaMahasiswa Tambrauw Desak Pemerintah Batalkan Peresmian Kodim 1810