BeritaWillem Wandik Siasati Mahalnya Harga Barang di Kabupaten Puncak

Willem Wandik Siasati Mahalnya Harga Barang di Kabupaten Puncak

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Tingginya harga barang pokok (Bapok) di kabupaten Puncak, Papua, disiasati pemerintah daerah dibawah kepemimpinan bupati Willem Wandik bersama wakil bupati Pelinus Balinal.

Siasat yang dilakukan agar berusaha menekan harga kebutuhan pokok yang terbilang selangit itu dengan cara membangun grosir. Saat ini sudah tiga grosir dibangun pemerintah daerah.

Dikutip dari press release Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Puncak, grosir pertama dibangun di distrik Ilaga tahun 2017, kini giliran dua grosir dibangun bersamaan. Satu di distrik Beoga, dan satunya lagi di distrik Sinak.

Dua grosir itu telah diresmikan bupati Willem Wandik, awal pekan ini, Senin (8/2/2021).

Wandik berharap dua grosir yang dibangun pada tahun anggaran 2019 dan 2020 itu akan membantu masyarakat Puncak dari semua kampung. Hal ini sejalan dengan semangat dan tekad pemerintah daerah untuk mencapai visi dan misi terwujudnya masyarakat Puncak yang terdidik, sehat dan sejahtera.

“Khusus untuk mencapai masyarakat Puncak yang sejahtera, salah satu program Pemkab Puncak adalah membangun grosir ini,” katanya.

Baca Juga:  Pencaker Kabupaten Nduga Tegaskan Empat Poin Penting Pada Tes CPNS 2024

Pengelolaan ketiga grosir ini menurut Wandik, dilimpahkan kepada BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Puncak Papua Sejahtera.

Bupati dua periode ini akui harga barang memang sangat mahal yang menyulitkan daya beli masyarakat setempat.

“Ya, di grosir yang kita sudah bangun ini pasti akan disediakan semua kebutuhan pokok. Harganya di bawah 50 persen dari harga jual pedagang selama ini di wilayah Puncak,” jelas Wandik.

Ia mencontohkan minyak goreng ukuran liter 5 di pasaran dijual dengan harga Rp250 ribu, sementara di grosir milik BUMD akan dijual dengan harga Rp130 ribu. Begitupun beras 5 kg di pasaran Rp600 ribu/sak, di grosir seharga Rp130 ribu. Juga gula 1 kg di pasaran biasanya Rp30 ribu/kg, di grosir dijual Rp20 ribu/kg.

“Memang banyak warga minta saya turunkan harga, tetapi kami tidak bisa melarang pedagang di sini untuk turunkan harga seenaknya. Karena ini hukum ekonomi, maka kita hanya bisa melakukan salah satu cara adalah intervensi harga barang dengan membangun grosir. Di grosir selama ini kita jual barang dibawah harga pasaran. Ya, nantinya pelan-pelan para pedagang juga akan ikut harga dari grosir,” kata Wandik.

Baca Juga:  AFU Bukan OAP, Pendukung Minta MRP Verfak Ulang

Menariknya, program Pemkab Puncak ini selaras dengan program pemerintah pusat yakni tol udara dalam bentuk subsidi penerbangan. Begitu juga dengan program Kementerian Perdagangan.

Kini Pemkab Puncak melalui BUMD menurut Wandik, akan mengambil peran tol udara. Pengiriman barang menggunakan subsidi. Dengan itu harga angkutan barang ke wilayah kabupaten Puncak akan lebih murah.

“Pemerintah tanggung sebagian harga angkutan, sehingga kita jual dengan harga 50 persen dibawah harga pasaran. Ini tanggung jawab pemerintah untuk membantu masyarakat Puncak,” kata pria kelahiran Paniai, 20 Desember 1975, ini.

Selain tiga grosir itu, ia juga targetkan akan bangun beberapa grosir di distrik Agandugume, Doufo, dan distrik lainnya.

“Nanti kita bangun lagi di semua distrik supaya persoalan harga barang yang tinggi itu bisa ditekan dengan hadirnya grosir,” imbuh Bupati Puncak.

Baca Juga:  KNPI Papua Pegunungan Serahkan SK Karteker KNPI Lanny Jaya

Masyarakat Beoga dan Sinak menyambut gembira kehadiran dua grosir ini sebagai sebuah terobosan luar biasa untuk menekan harga barang lantaran tingginya biaya angkut melalui jasa transportasi udara.

Petrus Kogoya, kepala distrik Sinak, bahkan sampai meneteskan air mata saat peresmian grosir Sinak. Ia tak mampu menyembunyikan rasa gembira bercampur haru. Ini karena menurutnya, selama ini warga Sinak selalu merindukan harga sembilan bahan pokok (sembako) yang lebih murah.

“Kasihan masyarakat saya. Mereka tidak punya pendapatan tetap. Mau beli sembako, tetapi harganya mahal sekali. Sekarang dengan hadirnya grosir ini sudah sangat menolong masyarakat saya di sini,” kata Petrus.

Bupati Willem Wandik saat meresmikan dua grosir itu didampingi wabup Pelinus Balinal. Hadir pula ketua TP PKK kabupaten Puncak, Ny. Elpina Kogoya Wandik, Kapolres Puncak AKBP Dicky Hermansyah Saragih dan Naftali Hagabal, kepala dinas Perindagkop dan Tenaga Kerja kabupaten Puncak. (*)

Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.