UNAIM Yapis Wamena Wisudakan 55 Mahasiswa

0
1139

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Universitas Amal Ilmia (UNAIM) Yapis Wamena secara resmi telah wisudakan 55 mahasiswanya. Hal ini dibeberkan Rektor UNAIM, Dr. H. Rudy Hartono Ismail di Wamena usai kegiatan wisuda di lingkungan UNAIM Wamena, Kamis (8/4/2029).

Dia menjelaskan, sebanyak 55 mahasiswa tersebut terdiri dari 29 mahasiswa dari program studi administrasi publik, 18 mahasiswa dari program studi Ilmu Pemerintah dan 7 mahasiswa dari program studi administrasi bisnis dan satu mahasiswa yang tertunda untuk wisuda di tahuan kemarin.

Lanjut dia, semua program studi di UNAIM Yapis Wamena telah diakreditasi BAN PT dan sata ini pengajuan akreditas untuk peringkat akreditasi.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

“Kami berupaya semaksimal mungkin agar lulusan kami berkualitas dan memiliki kompetensi yang mapan di bidangnya. Supaya terwujudnya perguruan tinggi yang berkarakter dan unggul di Indonesia Timur,” jelasnya.

Dalam tiga tahun terakhir, lanjut dia, tahun 2018 sebanyak 401, tahun 2019 sebanyak 290 dan tahun 2020 sebanyak 435 mahasiswa. Untuk tenaga pendidik di tiga fakultas sebanyak 55 yang terdaftar pada pangkalan data DIKTI.

ads

“Saat ini masih dilakukan tenaga dosen dan sudah ada tambahan lima dosen baru. Semuanya sekarang ada 60 dosen yang sesuai dengan kualifikasi kepangkatan akademik, Lektor lima dosen , asisten ahli 11 dosen dan lainnya sementara pengusulan jabatan fungsional,” terangnya.

Baca Juga:  Aktivitas Belajar Mengajar Mandek, Butuh Perhatian Pemda Sorong dan PT Petrogas

Selain itu, kata dia, dosen yang mendapatkan sertifikat sebanyak enam orang khususnya di UNAIM Yapis Wamena dan yang saat ini masuk dalam daftar calon penerima sertifikad sebanyak 7 orang. Sedangkan untuk jenjang pendidikan yang bergerak doktor sebanyak dua orang, sementara tugas belajar S3 ada dua orang. Sehingga pihaknya berharap untuk di tahun 2021 ini ada penambahan tugas belajar S3 di UNAIM.

Dia meminta kepada setiap wisudawan/wisudawati tidak terlalu berharap kepada pemerintah, tetapi bagaimana dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan keahlian atau skill yang dimiliki.

“Tentunya perguruan tinggi tidak berharap kepada pemerintah, tetapi bagaimana memberikan skill kepada mahasiswa sehingga bisa lebih mandiri, tidak terfokus pada satu institusi atau lembaga untuk bisa mendapatkan pekerjaan,” katanya.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jayawijaya, Waldenhood Sinaga, mewakili bupati meminta para wisudawan untuk turut serta membangun daerah dengan ilmu yang didapat, khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat.

“Harus juga menjadi pribadi yang dapat memberikan solusi atas persoalan masyarakat dewasa ini, bukan menjadi trouble maker tetapi dapat menunjukkan kualitas diri yang baik dan memiliki daya saing, sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPesan Egianus Kogeya untuk 33 Kodap TPNPB di Tanah Papua
Artikel berikutnyaLagi, Satu Guru Honorer di Beoga Tewas Ditembak