BeritaBupati Dogiyai Tolak Pemekaran Provinsi Papua Tengah

Bupati Dogiyai Tolak Pemekaran Provinsi Papua Tengah

MOWANEMANI, SUARAPAPUA.com — Yakobus Dumupa, bupati kabupaten Dogiyai, menyatakan menolak pemekaran provinsi Papua Tengah. Pernyataan tersebut disampaikan langsung di hadapan ribuan rakyat Dogiyai di lapangan sepak bola Theo Makai, Mowanemani, distrik Kamuu, kabupaten Dogiyai, Senin (3/5/2021) kemarin.

Meski wacana pemekaran daerah otonom baru (DOB) gencar dibicarakan akhir-akhir ini, Yakobus Dumupa menegaskan, jika rakyat Dogiyai menolak, berarti ia pun ikut menolak 100% rencana pemekaran provinsi Papua Tengah oleh pemerintah pusat yang didukung Asosiasi Bupati Meepago.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

“Kalau masyarakat Meepago tolak, maka saya juga tolak 100% pemekaran provinsi Papua Tengah,” ujarnya disambut tepuk tangan massa aksi yang menuntut penutupan Miras di kabupaten Dogiyai.

Dumupa berpendapat, aspirasi rakyat patut didengar siapapun termasuk pemerintah.

Hal lain yang juga diingatkan, masyarakat Dogiyai perlu saling menghormati dan mendukung setiap pekerjaan apapun yang dibuat oleh sesama umat manusia.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

“Jangan anggap remeh terhadap orang lain, tetapi budayakan cara menghargai dan menghormati kerja orang lain,” pintanya.

Di tempat yang sama, Agustinus Tebai, sekretaris Pansus DPRD Dogiyai menjelaskan, aspirasi masyarakat wilayah Meepago terkait pemekaran DOB sudah di tangan Komisi I DPRP, juga MRP dan Gubernur Papua.

“Aspirasi rakyat kami sudah antar ke Komisi I DPRP. Saat ini ada di sana, juga MRP dan Gubernur. Kemarin saya hubungi DPRP, mereka sudah sampaikan saat evaluasi Otsus,” kata ketua Komisi I DPRD Dogiyai ini.

Baca Juga:  ASN dan Honorer Setiap OPD di Paniai Dibekali Ilmu Protokoler dan Menulis

Sambil menunggu prosesnya, Agus tegaskan, DPRD Dogiyai konsisten mendukung penolakan pemekaran provinsi Papua Tengah.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Penghargaan Musik di Eropa untuk Black Brothers

0
Mereka memadukan alat musik tradisional dengan instrumen Barat. Personil Sangguma berjumlah tujuh orang dengan dua kreatornya Tony Subam (East Sepik Province) dan Sebastian Miyoni (Milne Bay Province).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.