BeritaKomandan TPNPB Kompi Palambut Gugur di Ilaga Utara

Komandan TPNPB Kompi Palambut Gugur di Ilaga Utara

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mendinus Tabuni, komandan Kompi Batalion Palambut, Puncak, gugur dalam serangan dari pasukan gabungan militer Indonesia di distrik Ilaga Utara, kabupaten Puncak, Papua, Minggu (16/5/2021) dini hari.

Mendinus tewas setelah baku tembak dengan pasukan gabungan yang dilakukan pada subuh menjelang pagi.

Alm. Mendinus merupakan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Dia adalah komandan Kompi di Batalion Palambut.

“Komandan Mendinus Tabuni gugur dalam kontak tembak antara pasukan gabungan militer Indonesia dan TPNPB di kampung Damayu, distrik Ilaga Utara,” kata seorang sumber suarapapua.com yang namanya tak mau disebut di media ini.

Baca Juga:  Aktivitas Belajar Mengajar Mandek, Butuh Perhatian Pemda Sorong dan PT Petrogas

Dia mengabarkan, Mendinus Tabuni tewas dalam serangan pada dini hari oleh pasukan gabungan militer Indonesia.

“Kontak tembak terjadi jam 03.14 dini hari. Dan dia tertembak, lalu meninggal,” katanya.

Seperti diberitakan media ini, sebelumnya aparat juga telah tembak mati Timika Wanimbo pada 13 Mei lalu.

Jenazah Timika Wanimbo dikremasi setelah diserahkan pasukan gabungan kepada keluarga pada pukul 17.00 dari Puskesmas Ilaga, 14 Mei lalu.

Baca Juga:  TPNPB Mengaku Membakar Gedung Sekolah di Pogapa Karena Dijadikan Markas TNI-Polri

Pada 15 Mei kemarin, pasukan gabungan militer Indonesia melakukan penembakan dari helikopter. Akibatnya, menurut laporan warga yang diperoleh suarapapua.com, Minggu (16/5/2021), gedung gereja Kingmi Kabuki hancur, terutama bagian kiri rusak terkena peluru.

Selain itu, akibat dari operasi militer yang sedang dilancarkan di kabupaten Puncak, telah mengakibatkan ribuan orang mengungsi dari kampung mereka.

Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

Saat ini, pemerintah kabupaten Puncak melalui dinas Sosial menyatakan sudah ada 650-an warga dari dua distrik dan 4 kampung yang mengungsi ke kota Ilaga. Selain itu, ratusan lainnya mengungsi ke Timika dan Nabire.

Selebihnya, dari catatan dinas Sosial kabupaten Puncak, masyarakat dari dua kampung di Ilaga Utara tak bisa mengungsi ke kota karena operasi militer.

Pewarta: Arnold Belau

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.