BeritaBungkam Ruang Demokrasi, SRPSR: Indonesia Masih Jajah Papua

Bungkam Ruang Demokrasi, SRPSR: Indonesia Masih Jajah Papua

SORONG, SUARAPAPUA.com — Solidaritas Rakyat Papua Sorong Raya (SRPSR) mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) segera bebaskan Victor Yeimo, juru bicara internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB) serta aktivis Aliaansi Mahasiswa Papua (APM) dan seluruh tahanan politik (Tapol) Papua tanpa syarat.

Yosep Laurenzius Syufi, presidium Gerakan Masyarakat (Germas) PMKRI Santo Agustinus cabang Sorong menyatakan, Kepolisian Daerah (Polda) Papua sangat keliru bila menyalahkan Victor Yeimo terkait insiden kerusuhan serta kekerasan di pelbagai kota di Tanah Papua pasca insiden rasisme pada Agustus 2019 lalu.

Baca Juga:  Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu di PBD Resmi Dimulai

“Penangkapan Victor Yeimo oleh Polda Papua itu tidak hanya keliru, tetapi juga sangat tidak adil bahkan tanpa bukti kesalahan. Korban rasisme malah ditangkap. Aneh sekali,” ujarnya saat berorasi di lampu merah Maranatha Remu, Kota Sorong, Jumat (21/5/2021).

Syufi juga menegaskan, penangkapan Victor Yeimo dan aktivis lainnya telah menyalahi Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 dan Undang-Undang nomor 9 tahun 1998 tentang kebebasan dalam menyampaikan pendapat di muka umum.

Baca Juga:  ULMWP Mengutuk Tindakan TNI Tak Berperikemanusiaan di Puncak Papua

“Indonesia stop bungkam ruang demokrasi. Stop tangkap aktivis pro-kemerdekaan. Kepolisian Indonesia harus mematuhi Undang-Undang yang diberlakukan di Indonesia,” ujar Syufi.

Ia juga mendesak Polda Papua untuk segera bebaskan Victor Yeimo tanpa syarat.

“Victor Yeimo adalah korban rasisme, bukan pelaku rasisme. Bebaskan dia sekarang juga,” tegasnya.

Debby aktivis AMP menegaskan pihak Kepolisian Indonesia harus bebaskan dua aktivis AMP yang ditahan di Polda Metro Jaya karena dituduh mengeroyok Rajid Patiran yang telah melakukan pembohongan dengan mengatasnamakan organisasi AMP.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

“Segera bebaskan kawan Kevin Molama dan Roland Levi. Serta bebaskan segera juga seluruh Tapol Papua tanpa syarat dari penjara kolonial Indonesia,” ujar Debby.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

0
“Pemerintah kita gagal dalam mengatasi layanan penerangan di Dekai. Yang kedua itu pendidikan, dan sumber air dari PDAM. Hal-hal mendasar yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah, tetapi dari pemimpin ke pemimpin termasuk bupati yang hari ini juga agenda utama masuk dalam visi dan misi itu tidak dilakukan,” kata Elius Pase.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.