WAMENA, SUARAPAPUA.com — Marthin Yogobi, wakil bupati kabupaten Jayawjaya, terkejut menyaksikan langsung kondisi gedung sekolah dan rumah guru yang ada di distrik Walelagama saat melakukan kunjungan kerja, Selasa (8/6/2021) kemarin.
Betapa tidak, dua sekolah yang dipantau wakil bupati antara lain Sekolah Dasar (SD) YPPGI (Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Gereja-Gereja Injili Papua) Pugima dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Walelagama, kondisinya rusak parah.
Pemantauan dilakukan seusai Wabup Marthin Yogobi mengunjungi kantor distrik Walelagama.
Saat memantau dua gedung sekolah itu, Wabup merasa heran karena kondisi bangunannya tampak sangat memprihatinkan. Sebagian fasilitas sekolah yang telah dibangun tidak digunakan.
Kondisi diperparah dengan beberapa rumah guru di SD YPPGI Pugima yang sudah tidak digunakan bahkan tidak dirawat. Rumah-rumah dikelilingi rerumputan. Kaca-kaca jendela rusak.
Selain SD YPPGI Pugima, SMP Negeri Walelagama pun kondisinya sama. Dua ruang kelas sudah dijadikan kandang kambing akibat pintu tidak diperhatikan baik.
“Hari ini kami bisa melihat langsung SD YPPGI Pugima dan SMP Negeri Walelagama. Sayang sekali, kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Marthin usai memantau kondisi sekolah.
Pemerintah daerah menurutnya berharap kepada pihak sekolah yayasan yang ada di kabupaten Jayawijaya agar dapat memperhatikan infrastruktur bangunan gedung sekolah yang telah dibangun pemerintah.
“Tanggung jawab utama itu ada di yayasan pendidikan. Jadi, kami minta pengurus yayasan juga berikan perhatian yang baik kepada sekolah-sekolah yayasan yang ada di kabupaten ini,” tuturnya.
Dengan adanya perhatian dari pihak pengurus yayasan pendidikan kepada sekolah-sekolah milik yayasan di kabupaten Jayawijaya, kata Marthin, tentunya dapat memperbaiki perkembangan sekolah serta anak-anak dapat mengenyam pendidikan dengan baik.
Selain itu, Wabup juga menyarankan perhatian dan tanggung jawab dari orang tua murid demi memajukan sekolah swasta yang ada di kabupaten Jayawijaya.
“Ini penting, sebab eksis dan majunya sekolah juga ada di pundak orang tua murid. Harus ada perhatian yang serius,” kata Yogobi.
Selain itu, kepala sekolah diminta bijak dan transparan dalam mengelola keuangan di sekolah. Dengan begitu pembangunan dan kemajuan sekolah dapat ditata dengan baik bersama-sama dengan semua tenaga guru beserta orang tua murid.
Menurut Wabup, hal-hal kecil yang menyangkut dengan sekolah, setidaknya dapat diselesaikan di lingkungan sekolah. Kecuali hal besar, dipersilakan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan.
Terhadap bangunan di sekolah SD YPPGI Pugima, Yogobi melihat kondisinya sudah sangat memprihatinkan, sehingga sangat perlu direnovasi.
Untuk hal ini akan diperhatikan pemerintah daerah karena menurut Wabup, telah dibahas dalam Musrembangda baru-baru ini. Pelaksanaannya akan direalisasikan tahun depan.
Sementara itu, Abraham Hilapok, kepala SD YPPGI Pugima, menyampaikan perlunya bantuan pemerintah daerah untuk merenovasi beberapa bangunan yang sudah tidak layak digunakan.
Abraham mengaku sebelum Covid-19, proses belajar mengajar di SD YPPGI Pugima berjalan baik. Aktivitas berubah sejak tahun lalu semenjak merebaknya pandemi Covid-19.
Terkadang, kata dia, proses belajar mengajar tidak berjalan lantaran tidak ada anak yang datang ke sekolah. Solusinya, beberapa guru mengambil inisiatif untuk mendatangi rumah masing-masing murid.
“Jumlah siswa kami sebanyak 110 orang dengan guru sebanyak 8 orang berstatus PNS,” sebut Abraham.
Selain persoalan pendidikan, Yosias Itlay mewakili enam kepala kampung se-distrik Walelagama, menyampaikan aspirasi masyarakat secara lisan kepada pemerintah kabupaten Jayawijaya di hadapan Wabup Marthin Yogobi saat kunjungan kerja ini. Menurut Yosias, warga distrik Walelagama selalu keluhkan pelayanan kesehatan.
“Pemerintah daerah perlu memperhatikan tenaga kesehatan dan juga guru di distrik Walelagama,” usulnya.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You