BeritaBelum Terima SK CPNS, 28 Orang Datangi Kantor BKPSDM Deiyai

Belum Terima SK CPNS, 28 Orang Datangi Kantor BKPSDM Deiyai

DEIYAI, SUARAPAPUA.com — Dari 510 orang yang dinyatakan lulus tes CPNS formasi 2018, 28 diantaranya belum mendapat SK CPNS. 473 orang telah menerima SK CPNS sejak 12 April 2021 lalu.

Robertus Pekei, koordinator 28 CPNS formasi 2018 kabupaten Deiyai, mengatakan, hingga kini belum ada penjelasan dari pemerintah daerah dalam hal ini Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kabupaten Deiyai terkait alasan dan tindak lanjut pengurusannya.

“Kami sangat kecewa karena hanya kami 28 orang yang masih belum terima SK pengangkatan. Teman-teman lain sudah terima, jadi kami juga tuntut pemerintah segera terbitkan SK CPNS untuk 28 orang,” ujarnya saat aksi damai di halaman kantor BKPSDM Deiyai, Tigidougida, Senin (14/6/2021).

Pekei mengaku telah mendatangi kantor BKPSDM Deiyai untuk mempertanyakan alasan hingga kini belum ada SK CPNS bagi 28 orang yang dinyatakan lulus seleksi pada formasi tahun 2018.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

“Kami sudah menyampaikan aspirasi secara tertulis melalui spanduk menuntut agar segera terbitkan dan bagikan SK CPNS karena nasib kami sama dengan teman-teman lain yang sudah terima SK CPNS. Kami ini juga tes murni melalui online, bukan tes manual,” ujarnya.

Pemerintah daerah melalui BKPSMD Deiyai, ujar Robby, harus segera bertanggungjawab, menyampaikan secara jelas alasan belum ada SK CPNS bagi 28 orang.

“Kami sudah tunggu dua bulan lamanya, tetapi belum ada kejelasan. Tadi spanduk berisi aspirasi kami sudah pasang di depan kantor BKPSD Deiyai. Kami tuntut SK itu harus dipercepat,” ujarnya mendesak.

Robby bahkan mempertanyakan isu tentang 28 orang tersebut bermasalah karena formasi jabatan yang dilamar tidak sesuai dan 10 orang lagi bermasalah karena kekurangan berkas yang pernah diumumkan sebelumnya.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

“Sebelum maupun pada saat pembagian SK tidak pernah disampaikan oleh BKPSD bahwa 28 orang bermasalah karena formasi yang dilamar tidak sesuai, hanya dikagetkan pada saat pembagian SK CPNS,” imbuhnya sembari mengaku persoalan tersebut telah diadukan ke DPRD dan Sekda Deiyai.

“Kami tanya kapan mau bagikan SK kami 28 orang? Kami tunggu dua bulan kedepan kalau tidak ada jawaban atau tidak bagikan SK CPNS, berarti kami akan palang kantor BKPSDM Deiyai,” ujar Robby.

Zakarias Takimai, salah satu CPNS yang dinyatakan lulus dan masih belum menerima SK pengangkatan, mengaku belum ada keterangan tentang alasan belum tuntasnya pengurusan SK CPNS bagi 28 orang.

“Apa perbedaan antara kami dengan 473 orang yang telah menerima SK CPNS. Kami sama-sama ikut seleksi online. Kalau ada kendala tertentu, bisa disampaikan supaya kami pahami,” ujarnya.

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Penyerahan SK CPNS formasi 2018 dipimpin Hengky Pigai, wakil bupati kabupaten Deiyai, dalam sebuah upacara yang berlangsung di halaman kantor Bupati Deiyai, Senin (12/4/2021).

Wabup Hengky Pigai menyerahkan secara simbolis 472 SK CPNS, yang selanjutnya pembagian ditangani langsung BKPSDM kabupaten Deiyai hari itu juga.

Menurut Wabup Deiyai, CPNS yang dinyatakan tuntas pengurusan administrasinya sebanyak 473 orang, sedangkan 28 lainnya akan menyusul.

Keterlambatan pengurusan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan lainnya, menurut Wabup, diharapkan segera ditangani BKPSDM Deiyai.

Hal itu juga diakui Melianus Giyai, pelaksana tugas kepala BKPSDM kabupaten Deiyai.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BKPSDM kabupaten Deiyai terkait proses pengurusan 28 SK CPNS tersebut.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

0
“Pemerintah kita gagal dalam mengatasi layanan penerangan di Dekai. Yang kedua itu pendidikan, dan sumber air dari PDAM. Hal-hal mendasar yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah, tetapi dari pemimpin ke pemimpin termasuk bupati yang hari ini juga agenda utama masuk dalam visi dan misi itu tidak dilakukan,” kata Elius Pase.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.