BeritaKesehatanDinkes Papua Rekrut Tenaga Kontrak Program Tanggap Darurat Covid-19 

Dinkes Papua Rekrut Tenaga Kontrak Program Tanggap Darurat Covid-19 

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kepala Dinak Kesehatan Provinsi Papua meminta masyarakat Papua baik orang asli Papua maupun non Papua dapat bersama-sama melawan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan dinas kesehatan serta melakukan vaksinasi secara mandiri.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Provinsi Papua Dr. Robby Kayame, saat memimpin apel penerimaan tenaga kontrak program tanggap darurat Covid – 19  Tahun 2021 di halaman kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Kamis, (29/7/2021).

“Dengan angka positif Covid-19 rata-rata per hari 300 orang dan angka kematian pun ikut meningkat sehingga di beberapa kabupaten/kota sudah berlakukan PPKM level 4 diantaranya Kota Jayapura, Mimika, dan Merauke,” kata Kayame.

Dilain sisi kata dia, tenaga medis baik dokter maupun perawat yang tangani pasien Covid-19 kewalahan bekerja siang dan malam, ada juga dari mereka terpapar Covid harus di isolasi jauh dari keluarga dan saat ini dinas kekurangan petugas medis baik dokter maupun perawat di setiap rumah sakit yang ada di Papua.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

“Untuk menangulangi mengisi kekosongan petugas medis, Kami ada rekrut sekitar 300 perawat, bidan, analis dan juga 50 dokter. Mereka akan kita kirim ke kabupaten Boven Digoel, Jayawijaya, Sentani, mereka akan kerja separuh waktu selama 14 hari sambil menunggu pemulihan tenaga medis yang sedang di rawat karena Covid, jadi tugas mereka ini mobile dimana ada rumah sakit yang kekurangan tenaga medis maupun dokter mereka akan mengisi (dikirim),” katanya.

Dia berharap agar tim yang direkrut tersebut dapat bekerja aktif selama 3 bulan karena mendapat dukungan dari gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, dengan harapan dapat mengurangi beberapa cluster yang sudah meningkat saat ini terutama di tempat penyelenggaraan PON diharapkan bisa berkurang.

Baca Juga:  FI Gelar Layanan Kesehatan Mata Gratis untuk Masyarakat Sekitar Area Operasi PTFI

“Target kami dari tim medis dan Dinas Kesehatan September – Oktober kasus Covid sudah menurun di bawah 10 persen  terutama dalam rangka menyukseskan PON Papua, maka kami harapakan dukungan seluruh masyarakat mematuhi himbauan pemerintah dan dinas kesehatan,” katanya.

Bagian dari bentuk sosialisasi, Dinas Kesehatan provinsi Papua juga akan menyiapkan tim sosialisasi di media, menyebarkan baliho, famplet, serta menyiapkan gedung pusat isolasi mandiri, menyiapkan obat-obatan, vaksin, makanan tambahan dan tempat tidur.

Jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Papua masih terus meningkat, tercatat selama satu minggu terakhir, tepatnya 18-24 Juli 2021, ditemukan 2.461 kasus baru. “Total selama seminggu terakhir ada 2.461 kasus baru sehingga saat ini ada 6.334 kasus Covid-19 aktif di Papua,” ujar juru bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule, melalui rilis, Minggu (25/7/2021) malam.

Baca Juga:  Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw, Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah

Dari jumlah tersebut, jumlah kasus aktif terbanyak ada di Kota Jayapura dengan 1.346 pasien, kemudian Biak 1.067 pasien, Mimika 933 pasien, Kabupaten Jayapura 704 pasien, dan Merauke 358 pasien. Sedangkan untuk penyebaran kasus aktif, sebanyak 18 dari 29 kabupaten/kota yang ada di Papua, sedang menangani kasus Covid-19, sisanya tidak ada temuan kasus.

“11 kabupaten itu adalah Kabupaten Sarmi, Yalimo, Mamberamo Tengah, Waropen, Intan Jaya, Mamberamo Raya, Yahukimo, Puncak, Dogiyai, Deiyai dan Paniai,” kata Silwanus.

Pewarta : Agus Pabika
Editor: Arnold Belau

Terkini

Populer Minggu Ini:

Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

0
“Saya sangat menyadari tantangan yang ada dan saya tahu bahwa terkadang hal ini dapat menjadi beban dan kesepian; namun saya yakin bahwa saya terhibur dengan kebijakan yang baik yang kami miliki dan solidaritas dalam koalisi kami.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.