JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pokja Agama Majelis Rakyat Papua (MRP) bersama Solidaritas Anti Miras dan Narkoba (SAMN) Provinsi Papua memberikan apresiasi atas tindakan nyata penyelamatan manusia Papua yang dilakukan Bupati Kabupaten Nduga belum lama ini mengusir penjual minuman keras berkemas di Keneyman, ibu kota Kabupaten Nduga, Papua.
Apresiasi itu disampaikan Helena Hubi, Ketua Pokja Agama MRP belum lama ini kepada suarapapua.com di Jayapura.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan Bupati Nduga merupakan tindakan nyata pemimpin yang memiliki hati untuk melindungi masyarakatnya dari bahaya akan Miras dan Narkoba.
“MRP memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Nduga yang punya hati untuk rakyatnya, sehingga tanpa kompromi mengusir penjual (Miras) dari kabupatennya. Tindakan seperti ini patut dilakukan oleh pimpinan daerah lainnya di tanah Papua,” kata mama Helena.
Apresiasi itu disampaikan mama Helena karena Miras dan Narkoba telah dan terus merenggut nyawa manusia orang asli Papua. Oleh sebab itu perlu di sadari oleh para pemimpin kepala daerah di seluruh tanah Papua untuk menghentikannya dengan tindakan yang tegas dan berani.
“Orang-orang yang datangkan minuman keras ke Papua ini punya niat yang tidak baik untuk orang asli Papua, maka perlu kita sadari itu. Kami tidak tahu di dalam minuman tersebut ada isi apa saja. Murni atau sudah diisi sesuatu. Ini yang kami tidak tahu, sehingga perlu semua pihak untuk memerangi Miras dan Narkoba di tanah Papua,” tegasnya.
Ia lalu mengingatkan agar dampak buruk yang terjadi di Australia untuk tidak terulang lagi terjadi di tanah Papua, di mana masyarakat asli kulit hitam Aborigin habis. Mereka dikasasi oleh orang kulit putih. Kedepan kemungkinan hal tersebut bisa terjadi di Papua 20 tahun kedepannya.
Anias Lengka, Ketua SAMN Provinsi Papua memberikan apresiasi tindakan kemanusiaan yang dilakukan Bupati Nduga.
“Tindakan yang diambil bupati Nduga telah menyelamatkan generasi muda Papua, khususnya di Nduga,” kata Lengka.
Katanya, sejauh ini diketahui bahwa Nduga merupakan daerah konflik bersenjata, namun dalam situasi itu ada kepentingan yang disalurkan untuk mencari keuntungan.
“Masyarakat di Nduga hampir sebagian besar sudah mengungsi, sisa sedikit itu mau di bunuh lagi melalui Miras. Sangat disayangkan sekali,” tuturnya.
Ia menyarankan kepada para pimpinan daerah di Papua agar tegas dan berani menindak pelaku dan pemasuk Miras. Karena menurutnya, tindakan itu merupakan tindakan penyelematan manusia Ppaua.
Pewarta: Agus Pabika
Editor: Elisa Sekenyap