JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Oce Belau (25), gerilyawan Tentara Pembebasan Nasinal Papua Barat (TPNPB) telah gugur dalam kontak senjata antara TNI/Polri dan TPNPB yang terjadi Jumat (5/11/2021) sore pukul 15.20 hingga menjelang malam. Kontak senjata terjadi di kampung Bilogai, Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Oce Belau adalah pemuda kelahiran 21 Maret 1996. Saat gugur dalam kontak tembak usianya adalah 25 tahun. Dia gugur meninggalkan seorang istri. Dia adalah anak pertama dari lima bersaudara.
Gusby Waker, Komandan Operasi TPNPB Kodap VIII Intan Jaya saat menghubungi suarapapua.com dari Intan Jaya membenarkan bahwa gerilyawan TPNPB yang ditembak mati adalah Oce Belau.
“Saya sudah konfirmasi kepada pimpinan komandan yang masuk melakukan kontak tembak di kampung Bilogai. Undius bilang korban yang gugur adalah Oce Belau. Jadi benar kontak tembak kemarin ada korban di pihak kami,” katanya, Sabtu (6/11/2021).
Gusby mengatakan, jenazah almarhum Oce Belau setelah gugur, TPNPB telah membakar jenazahnya di kampung.
“Jenazah alm. Oce telah dibakar tadi subuh pukul 04.00 pagi. Ini laporan yang saya terima dari Undius,” ungkapnya.
Sementara, pihak keluarga yang sedang berada di kampung Bilogia dalam pengungsian belum mendapat informasi tentang Oce Belau (25) telah tewas dalam kontak tembak kemarin.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengumumkan satu anggotanya gugur dalam perang di Intan Jaya pada 5 November kemarin.
“Kami sudah terima laporan resmi dari Intan Jaya bahwa telah terjadi kontak senjata antara TNI/Polri dengan pasukan TPNPB pada hari Jumat sore, tanggal 5 November 2021. Oce Belau, seorang perawat anggota TPNPB telah gugur dalam kontak tembak kemarin dengan TNI di Bilogai, Intan Jaya,” ungkap Sebby kepada suarapapua.com saat dihubungi suarapapua.com pagi ini.
Selain Oce Belau gugur dalam kontak tembak kemarin, seorang pemuda atas nama Apolo Belau (29) juga ditembak aparat. Apolo bukan anggota gerilyawan TPNPB, melainkan warga sipil yang tinggal di pengungsian. Saat ini sedang berada di kantor Polisi Sugapa.
Pihak gereja dan pemerintah sedang melakukan negosiasi untuk bebaskan Apolo. Korban ditembak di kaki lalu diamankan.
Pewarta: Arnold Belau
