TPNPBTPNPB Sorong Raya Warning Pejabat Daerah PB yang Doyan Pemekaran

TPNPB Sorong Raya Warning Pejabat Daerah PB yang Doyan Pemekaran

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV Sorong Raya menolak dan mengeluarkan peringatan keras kepada aktor-aktor yang sedang berupaya mendorong terbentuknya wacana pemekaran daerah otonomi baru (DOB) Papua Barat Daya, di seluruh wilayah Sorong, Papua Barat.

Pernyataan itu disampaikan Komandan Operasi Kodap IV Sorong Raya, Mayor Arnoldus Jansen Kocu di bawah Panglima Kodap IV Sorong Raya, Brigjend Denny Mos melalui siaran pers yang dikeluarkan per tanggal 17 Maret 2022, disampaikan Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambon dari Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) TPNPB-OPM, Jumat (18/3/2022).

“Manajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM telah terima laporan resmi dari pimpinan TPNPB Kodap IV Sorong Raya, dimana dalam laporannya pimpinan TPNPB Kodap IV Sorong Raya mengeluarkan peringatan keras kepada aktor-aktor yang mendorong terbentuknya provinsi Papua Barat Daya di Provinsi Papua Barat,” kata Sebby.

Baca Juga:  Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

Aktor-aktor yang dimaksud adalah para pejabat di seluruh daerah di Provinsi Papua Barat yang telah membentuk tim dalam rangka mendorong hal pemekaran tersebut.

“Peringatan keras ini sebagai bentuk penegasan supaya para elit pejabat di seluruh wilayah Papua Barat stop mendorong, dan juga ikut sama-sama menolak terbentuknya pemekaran provinsi Papua Barat Daya,” jelas Sebby.

Sebby menyebut tidak hanya pejabat daerah, pimpinan TPNPB Kodap IV Sorong Raya mengeluarkan peringatan keras kepada Polda Papua Barat terkait DPO kasus Kisor yang dikeluarkan dengan sembarangan. Oleh sebab itu pihaknya tegas menyatakan tolak.

“Tindakan DPO dari Polda Papua Barat terhadap salah satu anak di bawah umur bernama Sefnat Fatem kami tegaskan tolak. Jangan keluarkan DPO sembarangan dengan menuduh masyarakat sipil tidak tahu apa-apa sembarangan. Karena selain dari itu adalah kami pasukan elit TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya, bukan dari anak itu atau lainnya dan oleh militan KNPB wilayah Sorong Raya atau militan KNPB wilayah Maybrat.”

Baca Juga:  TPNPB: Danramil Aradide Ditembak Karena Melakukan Aktivitas Mata-Mata

Berikut pernyataan sikap peringatan keras resmi TPNPB Kodap IV Sorong Raya:

  1. Kami Komando Nasional TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya dengan tegas menolak Daerah Otonomi Baru (DOB) atau Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.
  2. Secara resmi kami keluarkan warning (peringatan keras) kepada seluruh pejabat asli Putra Daerah Papua Barat yang sengaja melakukan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.
  3. TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya secara resmi mengeluarkan warning kepada Pemerintah Kabupaten Maybray dan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni-Papua Barat yang sengaja melakukan kontrak dan kerja sama dengan Kepala Suanggi/Mantiun di Daerah Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni guna mencari, mengejar dan membunuh seluruh Pimpinan dan perwira serta pasukan TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya.
  4. TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya dengan tegas Menolak tindakan DPO yang dikeluarkan oleh Polda Papua Barat terhadap salah satu anak dibawah umur atas nama Sefnat Fatem, sedangkan selain dari itu adalah Pasukan Elite TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya, bukan Militan KNPB Wilayah Sorong Raya atau Militan KNPB Wilayah Maybrat.
Baca Juga:  Danramil 1703-04/Aradide Ditemukan Tewas, TPNPB Akui Bertanggungjawab

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

DKPP Periksa Dua Komisioner KPU Yahukimo Atas Dugaan Pelanggaran KEPP

0
“Aksi ini untuk mendukung sidang DKPP atas pengaduan Gerats Nepsan selaku peserta seleksi anggota KPU Yahukimo yang haknya dirugikan oleh Timsel pada tahun 2023. Dari semua tahapan pemilihan komisioner KPU hingga kinerjanya kami menilai tidak netral, sehingga kami yang peduli dengan demokrasi melakukan aksi di sini. Kami berharap ada putusan yang adil agar Pilkada besok diselenggarakan oleh komisioner yang netral,” kata Senat Worone Busub, koordinator lapangan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.