BeritaOlahragaKekurangan Tim Mutiara Hitam Jelang Tiga Laga Krusial

Kekurangan Tim Mutiara Hitam Jelang Tiga Laga Krusial

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tersisa tiga pertandingan bagi Persipura Jayapura sebelum mengakhiri perjuangannya di kompetisi Liga 1 musim 2021/2022. Hingga pekan 31 masih menghuni papan bawah memaksa tim berjuluk Mutiara Hitam harus berjuang mati-matian di tiga laga terakhir agar bisa keluar dari zona degradasi.

Performa Persipura di musim ini sangat buruk sejak awal kompetisi. Hingga jelang akhir musim, peringkat terbawah di zona degradasi seakan melekat dengan sang jenderal sepak bola Indonesia ini.

Usai rebut tiga poin saat kontra Bhayangkara FC pada Rabu (16/3/2022) lalu, posisi Persipura tidak berubah dari peringkat 16 klasemen sementara dengan mengemas 27 poin dari 31 pertandingan. Selisih lima poin dengan Barito Putera di posisi 15 dengan 32 poin setelah dalam laga kemarin sore kalahkan Persik Kediri.

Bagi Persipura tidak ada istilah hasil imbang apalagi kalah dalam tiga laga terakhir jika mau musim depan tetap eksis di Liga 1 Indonesia.

Skuat asuhan Angel Alfredo Vera wajib berjuang keras di pertandingan sisa untuk mengamankan poin penuh. Hanya dengan begitu bakal keluar dari jurang degradasi.

Masih terjebak di zona degradasi hingga penghujung kompetisi, tidak selayaknya dialami sebuah klub besar dengan segudang prestasi di sepak bola Indonesia.

Dalam situasi demikian, pelatih  Alfredo Vera tentu terus memberi semangat kepada para pemain agar fokus untuk memenangkan setiap pertandingan.

Ian Louis Kabes dan kolega bahkan telah bertekad menjaga kehormatan sebagai sang jenderal untuk tidak mudah menyerah sebelum pertandingan berakhir.

Baca Juga:  Hajar Semen Padang 3-0, PSBS Biak Kunci Juara Liga 2

Tekad itu sempat pula diutarakan Yustinus Pae, pemain senior Persipura. Ia bersama pemain senior lainnya merasa punyai beban moril agar dengan pasukan junior sama-sama menjaga eksistensi klub ini di kompetisi elit Indonesia.

Ferinando Pahabol juga senada, bahwa para pemain wajib menangkan beberapa pertandingan sisa. Raih poin sempurna di setiap laga merupakan target bersama yang wajib dilakoni selama 2×45 menit di atas lapangan hijau.

Satu kelemahan tim Persipura di musim ini adalah rapuhnya lini belakang, seperti terlihat dalam beberapa pertandingan. Terbukti dari banyaknya gol yang dibobol tim lawan selama musim ini. Jumlahnya 45 gol.

Jika benteng pertahanan kokoh, kiper tidak bakal dengan mudah dibobol. Dalam hal ini kiper tidak bisa sepenuhnya dipersalahkan apabila lini belakang kerapkali keropos diterobos pemain lawan.

Dari empat kiper yang dimiliki Persipura, Fitrul Dwi Rustapa selama paruh musim pertama tampil sangat luar biasa. Fitrul sukses menyelamatkan gawang sebanyak 47 tembakan tepat sasaran. Andai dia tidak cekatan, gawang Persipura sudah dibobol 92 gol.

Selalu tidak maksimalnya penyelesaian akhir ke gawang lawan juga dianggap satu persoalan utama yang menimpa tim Mutiara Hitam di musim ini. Boleh jadi karena masih belum padunya para penyerang, juga akibat cenderung individualis dalam memanfaatkan setiap peluang di depan gawang lawan.

Baca Juga:  Leg Kedua Sore Ini di Biak, Persiraja Siap Dipulangkan PSBS

Dua striker asing yang didatangkan Persipura belum banyak berkontribusi. Yevhen Bokhasvhili, misalnya, seringkali kehilangan bola dan tidak maksimal dalam melepaskan shoting ke gawang lawan.

Yevhen baru mencetak dua gol sejak direkrut. Gol pertama saat kontra Persebaya Surabaya, dan gol penyeimbang saat meladeni PSS Sleman pada putaran pertama.

Ramiro Fergonzi yang diboyong manajemen jelang bursa transfer pemain ditutup, baru menyumbangkan satu gol. Striker asal Argentina itu mencetak gol dari titik penalti ke gawang Bhayangkara FC, Rabu (16/3/2022).

Penampilan Fergonzi dalam beberapa pertandingan cukup baik. Selain tak kenal lelah dan rajin buka ruang, ia juga memberikan assist ke pemain lain.

Sementara, Ricky Ricardo Cawor, bintang PON Papua XX, bergabung di paruh musim, telah membukukan tiga gol yang sangat penting bagi tim Mutiara Hitam. Gol-gol dari Cawor dihasilkan pada menit-menit akhir.

Khusus dua wing bek Persipura yang kerapkali aktif membangun serangan, mesti didukung pemain belakang untuk cepat menutup ruang yang ditinggalkan.

Tugas pelatih untuk fokus benahi beberapa kekurangan itu. Para pemain mesti diingatkan supaya tidak membuat kesalahan sekecil apapun di tiga laga tersisa.

Selain itu, setiap lini harus menjaga keseimbangan tim, baik ketika menyerang maupun bertahan. Konsisten dengan ciri khas permainan yang tidak terlihat selama musim ini, diharapkan dapat ditampilkan dalam tiga pertandingan terakhir.

Baca Juga:  PFA Cetak Sejarah Gemilang di Selangor Open Malaysia dan Piala Barati 2024

Apalagi Persipura kerapkali bermain tanggung, bahkan bermain jelek saat ladeni tim medioker yang mereka anggap remeh. Buktinya pada tanggal 14 Februari lalu saat menghadapi Barito Putera yang sama-sama penghuni papan bawah. Seharusnya bisa menang, tetapi akhirnya Persipura kalah dengan tiga gol.

Harapan pendukung, Persipuramania termasuk masyarakat Papua, Persipura tidak turun kelas ke Liga 2, tetapi tetap eksis di Liga 1. Untuk itu, tiga laga tersisa wajib tampil spartan agar bisa menang.

Karena memang tiada pilihan lain bagi Persipura kecuali harus memenangkan tiga pertandingan terakhir. Bermain lepas tanpa beban dengan fighting spirit yang tinggi untuk mengakhiri pertandingan dengan hasil positif.

Skuat Mutiara Hitam tidak akan mungkin lepas kemenangan ke tangan lawan, baik PSS Sleman, PSIS Semarang maupun Persita Tangerang. Komitmen untuk sapu bersih di tiga pertandingan terakhir sudah diikrarkan tim agar tidak turun kasta.

Perjuangan berat siap dilakoni penggawa Persipura sebentar malam, Minggu (20/3/2022), menghadapi PSS di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar. Kick-off pada Pukul 21.45 WIT, dan bakal live di vidio.com.

Selanjutnya, pada Kamis (24/3/2022), akan meladeni PSIS di Gelora I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Dan, satu laga terakhir musim ini, yakni kontra Persita. Tetapi hingga kini jadwal pertandingannya belum dirilis oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

0
"Kami ingin membangun kota Sorong dalam bingkai semangat kebersamaan, sebab daerah ini multietnik dan agama. Kini saatnya kami suku Moi bertarung dalam proses pemilihan wali kota Sorong," ujar Silas Ongge Kalami.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.