PartnersAnggota FLNKS Bertemu Komite Dekolonisasi PBB

Anggota FLNKS Bertemu Komite Dekolonisasi PBB

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Seorang delegasi Kaledonia Baru mengatakan kepada komite dekolonisasi PBB bahwa referendum tahun lalu tentang kemerdekaan dari Prancis telah membawa wilayah itu ke dalam kebuntuan politik dan kelembagaan.

Charles Wea, mewakili FLNKS pro-kemerdekaan telah mengatakan pada pertemuan di New York bahwa partai-partai pro-kemerdekaan tidak mengakui legitimasi politik pemungutan suara, yang berisiko membahayakan proses dekolonisasi.

Baca Juga:  Rabuka Ingin Membuka Daftar Nama Pelaku Kudeta Fiji, Bainamarama: Buang-Buang Waktu!

Kaledonia Baru telah berada di daftar dekolonisasi PBB sejak 1986, dan tahun lalu memilih untuk ketiga kalinya menentang kemerdekaan dalam plebisit yang ditandai dengan tingkat tinggi abstain oleh Kanak atas pandemi.

Sementara, Sekjen Konferensi Gereja-Gereja Pasifik, James Baghwan juga telah menyatakan keprihatinan tentang pendekatan Prancis yang tidak fleksibel terhadap penduduk asli Kanak, mendesak PBB untuk menyatakan referendum ketiga batal demi hukum.

Baca Juga:  Empat Utusan Gereja di Tanah Papua Hadiri Konferensi Pemuda Ekumenis Pasifik di Fiji

Delegasi Prancis mengatakan proses dialog harus dilanjutkan dengan tujuan membentuk pengaturan baru dan lembaga teritorial baru di Republik Prancis.

Namun, Wea mengatakan perombakan kelembagaan tidak cukup karena Kesepakatan Noumea menetapkan transfer kekuasaan dari Prancis ke Kaledonia Baru.

 

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Wabup Lanny Jaya Minta Kepala OPD Percayakan Bawahan dan ASN Wajib...

0
“Pimpinan OPD harus bagi job kepada sekretaris, kepala bidang, kepala seksi, staf dan lainnya. Harus fungsikan mereka dan kasih mereka pekerjaan sekalipun itu sedikit atau kecil. Harap pimpinan OPD tidak hanya jalan dengan bendahara saja, tetapi rangkul dan berdayakan mereka semua,” ujar Fredi.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.