BeritaDiplomasi ULMWP di Pasifik Selatan Mendapat Dukungan Gereja dan Politikus

Diplomasi ULMWP di Pasifik Selatan Mendapat Dukungan Gereja dan Politikus

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Gereja-gereja Pasifik telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendukung perjuangan bangsa Papua Barat. Hal itu ditandai dengan kunjungan Presiden Sementara ULMWP, Benny Wenda pada Juli 2022 di sejumlah negara Pasifik Selatan.

Penegasan tentang komitmen itu disampaikan Pacific Conference of Churches (PCC) atau Konferensi Gereja-Gereja Pasifik yang beralamat di Suva, negara kepulauan Fiji.

PCC menyatakan bahwa solidaritasnya dan pihaknya terus menolak pelanggaran hak asasi manusia oleh Indonesia. Komitmen itu dibuat saat kunjungan Wenda pada Juli lalu di Sekretariat PCC.

Merespon itu, Wenda berterima kasih kepada PCC atas komitmennya melanjutkan advokasi global atas nama Papua Barat.

Pernyataan PCC itu direfleksikan oleh perwakilan Sekretariat PCC, Netani Rika, terutama ia menekankan terkait hubungan gereja-gereja, rakyat Papua dan Pasifik yang berlangsung selama 60 tahun.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Pertemuan di PCC itu berlangsung dalam rangkaian diplomasi Benny Wenda di Pasifik yang berlangsung sejak Juli hingga Agustus 2022.

Selain bertemu pihak gereja, Wenda juga bertemu dengan sejumlah LSM yang berbasis di Wilayah Pasifik, tetapi juga melakukan pertemuan dengan anggota parlemen Australia, perwakilan pemerintah PNG, Nauru, Vanuatu, Fiji yang membahas soal pelanggaran HAM yang terus menerus terjadi di tanah Papua.

Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

Seperti yang diungkapkan Senator Partai Hijau Australia, Janet Rice “Saya baru saja bertemu dengan salah satu pahlawan saya. Yang tangguh @BennyWenda, presiden sementara pemerintahan sementara Papua Barat. Senang mendengar darinya dan anggota delegasi lainnya, termasuk Pemimpin Oposisi Vanuatu @Regenvanu tentang situasi mengerikan yang terjadi di Papua Barat,” pungkas Rice di akunt twitternya.

Selain itu Senator Jordon Steele dari Partai Green Australia juga menyatakan hal serupa usai bertemu delegasi ULMWP di kantornya.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Katanya, “kemarin saya bertemu dengan delegasi dari #Papua Barat untuk lebih memahami bagaimana kita dapat bekerja sama untuk memajukan hak asasi manusia dan mendukung gerakan pembebasan di sana.@partai Green berkomitmen untuk hal ini dan kami mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan terhadap mereka [orang Papua] oleh militer Indonesia,” pungkas Jordon di akun twitternya.

Sebelumnya, dalam perjalanan itu, Benny Wenda telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU internasional dengan gerakan kemerdekaan Kaledonia Baru, FLNKS guna saling mendukung dalam memperjuangkan kemerdekaan dari Indonesia dan Prancis. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.