PartnersReferendum Kaledonia Baru Ditentang di Pengadilan Eropa

Referendum Kaledonia Baru Ditentang di Pengadilan Eropa

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Penyelenggaraan referendum Kaledonia Baru tentang kemerdekaan dari Prancis sedang ditentang di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.

Les Nouvelles Caledoniennes melaporkan seorang pemilih ingin Prancis dihukum di pengadilan di Strasbourg, karena mengadakan pemungutan suara pada bulan Desember lalu, meskipun ada permohonan untuk penangguhannya.

Partai pro-kemerdekaan telah berulang kali meminta agar pemungutan suara ditunda hingga tahun 2022, karena dampak wabah covid-19 terhadap masyarakat adat Kanak yang memprihatikan.

Baca Juga:  PNG dan Indonesia Meratifikasi Perjanjian Pertahanan Untuk Memperluas Kerja Sama Keamanan

Namun demikian, Paris tetap menepis kekhawatiran itu.

Lebih dari 96 persen pemilih menolak kemerdekaan dalam pemungutan suara bulan Desember lalu, yang ditandai dengan jumlah pemilih yang rendah setelah partai-partai pro-kemerdekaan meminta pendukung mereka untuk abstain.

Pihak separatis terus menolak untuk menerima hasil tersebut sebagai hasil yang sah bagi rakyat untuk didekolonisasi.

Baca Juga:  Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

Bulan lalu, pengadilan administrasi tertinggi Prancis menolak klaim Senat adat Kanak bahwa dampak pandemi sedemikian rupa sehingga hasil referendum tidak sah.

Pengadilan menemukan bahwa baik ketentuan konstitusi maupun undang-undang organik tidak membuat validitas suara bergantung pada jumlah pemilih minimum. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

DKPP Periksa Dua Komisioner KPU Yahukimo Atas Dugaan Pelanggaran KEPP

0
“Aksi ini untuk mendukung sidang DKPP atas pengaduan Gerats Nepsan selaku peserta seleksi anggota KPU Yahukimo yang haknya dirugikan oleh Timsel pada tahun 2023. Dari semua tahapan pemilihan komisioner KPU hingga kinerjanya kami menilai tidak netral, sehingga kami yang peduli dengan demokrasi melakukan aksi di sini. Kami berharap ada putusan yang adil agar Pilkada besok diselenggarakan oleh komisioner yang netral,” kata Senat Worone Busub, koordinator lapangan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.