JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Para pemimpin senior pemerintah dan militer dari Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, dan Jepang berada di Honiara untuk memperingati 80 tahun Pertempuran Guadalcanal pada Perang Dunia II.
Menteri Pertahanan Peeni Henare memimpin delegasi Selandia Baru bersama dengan menteri pertahanan Andrew Bridgman dan Komandan Pasukan Gabungan Laksamana Muda James Gilmour.
Komisaris Tinggi Selandia Baru untuk Kepulauan Solomon, Jonathan Schwass mengatakan warga Selandia Baru dari angkatan darat, angkatan udara dan angkatan laut “bertugas dengan istimewa di Kepulauan Solomon antara tahun 1942 dan 1945”.
“Ketika Perang Dunia II mulai terlepas dari ingatan hidup, penting bagi kita untuk terus menghormati orang-orang dari semua negara yang mengabdi dan yang meninggal di sini [Solomon Islands],” tukasnya.
Dia mengatakan upacara peringatan yang diselenggarakan akhir pekan ini menunjukkan bahwa mereka tidak dilupakan.
Serangkaian acara peringatan dimulai pada Minggu 7 Agustus 2022, hari ini.
4/10 aircrafts that landed at Henderson International airport Sat 6 Aug 2022. #Honiara marks 80 years since the battle of #Guadalcanal #WW2 #G80 In Hir now dignitaries from US, NZ, Oz, Japan etc ? pictures taken from Claude Posala's FB post pic.twitter.com/5iPHQ1VUOi
— Georgina Kekea (@ginakekea) August 6, 2022
Schwass mengatakan bahwa hal itu untuk pengingat bahwa hubungan antara Selandia Baru dan Kepulauan Solomon telah kembali jauh ke masa lalu.
Ketua Solomon Scouts and CoastWatchers Trust, Bruce Saunders mengatakan bahwa pembuatan film kisah-kisah mereka yang bertugas di Angkatan Laut AS ketika mereka mendarat di Guadalcanal pada 7 Agustus 1942 sedang berlangsung.
Dia mengatakan siswa dari Kepulauan Solomon tidak tahu sejarah mereka sendiri dan dia berharap untuk mengubahnya.
Lebih dari 25.000 tentara tewas dalam pertempuran itu, termasuk puluhan penduduk Kepulauan Solomon.
Bruce mengatakan kisah kakek mereka dan peran mereka dalam menyelamatkan negara mereka perlu diturunkan. (*)