PartnersMenlu: Kepulauan Solomon Tidak Mau Dipaksa Memihak Kepada Satu Blok

Menlu: Kepulauan Solomon Tidak Mau Dipaksa Memihak Kepada Satu Blok

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon Jeremiah Manele mengatakan negara itu bergabung dengan kesepakatan dengan AS hanya setelah perubahan kata-kata yang berkaitan dengan China.

Dia mengatakan Solomon Islands tidak ingin dipaksa untuk memilih memihak satu negara, dan Pasifik harus dilihat sebagai wilayah perdamaian dan kerja sama.

Manele berada di Wellington hari ini untuk pertemuan resmi dengan rombongan Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta yang disambut di Parlemen pada 4 Oktober 2022.

Kepulauan Solomon telah menjadi fokus utama dalam diskusi mengenai kemitraan dan keamanan di kawasan itu setelah menandatangani perjanjian kemitraan dengan China pada bulan April 2022.

Setelah draf perjanjian bocor pada bulan Maret, Selandia Baru menyatakan perjanjian itu “sangat memprihatinkan” , tetapi teks lengkap dari dokumen itu tidak pernah dipublikasikan.

Amerika Serikat telah bekerja untuk menahan pengaruh China yang semakin besar dengan negara-negara Pasifik, di mana pada minggu lalu 12 pemimpin Pasifik ke Washington DC untuk 2 hari yang bertujuan menyelesaikan strategi Pasifik baru dengan deklarasi kemitraan bersama.

Baca Juga:  Ratu Viliame Seruvakula Perjuangkan Keinginan Masyarakat Adat Fiji

Kepulauan Solomon awalnya menolak untuk menandatangani deklarasi tersebut, yang mencakup 11 bidang kerja sama, tetapi kemudian setuju setelah persyaratan bagi negara-negara Kepulauan Pasifik untuk berkonsultasi satu sama lain sebelum menandatangani kesepakatan keamanan dengan dampak regional dihapus.

Hal itu diklarifikasi Manele ketika ditanya wartawan pada sorenya.

“Dalam draf awal ada beberapa referensi yang kami tidak nyaman, tetapi kemudian para pejabat di bawah telah mendiskusikan dan negosiasikan – dapat menemukan titik temu, dan kemudian itu membawa kami untuk menandatanganinya,” katanya.

Ditanya secara spesifik apa yang membuat mereka tidak nyaman, dia membenarkannya terkait dengan referensi tidak langsung ke China.

“Ada beberapa referensi yang menempatkan kami pada posisi yang harus kami pilih, dan kami tidak ingin ditempatkan pada posisi yang harus kami pilih.”

Dia mengatakan perjanjian Solomon dengan China terfokus di dalam negeri dan tidak termasuk penyediaan pangkalan militer.

“Keyakinan saya, dan harapan saya adalah ini – bahwa Pasifik harus menjadi wilayah damai. Kerjasama dan kolaborasi dan tidak boleh dilihat sebagai wilayah konfrontasi, atau konflik perang. Tentu saja kami dipandu oleh peraturan keamanan regional yang ada yang kami miliki – ini adalah deklarasi Biketawa serta deklarasi Boe.”

Baca Juga:  Prancis Mendukung Aturan Pemilihan Umum Baru Untuk Kaledonia Baru

“Kami menyambut keterlibatan dengaan AS dengan Pasifik dan kami berharap dapat bekerja sama dengan semua mitra kami.”

Setelah mengamankan perjanjian kemitraannya, para pejabat AS mengakui bahwa mereka telah membiarkan hubungan dengan negara-negara Pasifik “melayang” dalam beberapa tahun terakhir, dan ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Manele mengatakan dia “senang” berada di Aotearoa untuk pertama kalinya dalam sekitar delapan tahun, setelah rencana dua tahun untuk mengunjungi tertunda karena pandemi Covid-19. Ia berterima kasih kepada Selandia Baru atas dukungannya dalam membantu mengelola dan mengawali pandemi virus, termasuk dengan vaksin dan peralatan medis lainnya.

Dia mengatakan pembahasan antar menteri mencakup skema RSE, perlunya meninjau perjanjian layanan udara, strategi Blue Pacific 2050 dan keamanan maritim.

Dia ingin menekankan pentingnya peningkatan penerbangan antara Selandia Baru dan Kepulauan Solomon.

Baca Juga:  Partai-Partai Oposisi Kepulauan Solomon Berlomba Bergabung Membentuk Pemerintahan

“Saya pikir ini penting. Kami menugaskan pejabat kami untuk memulai percakapan – kami akan menulis surat secara resmi kepada pemerintah Selandia Baru untuk meninjau perjanjian layanan udara yang kami miliki antara kedua negara,” katanya.

“Ini tidak hanya akan memudahkan skema RSE, tetapi saya berharap juga akan memfasilitasi pergerakan investor dan pelaku bisnis.”

Pihaknya juga berharap agar lebih banyak keterlibatan diplomatik dengan Selandia Baru.

“Tidak hanya di tingkat pejabat, tetapi juga di tingkat menteri dan di tingkat pemimpin. Perdana Menteri anda mengundang Perdana Menteri saya untuk mengunjungi Selandia Baru dalam waktu dekat, dan Perdana Menteri saya menantikan untuk berkunjung.”

Katanya, peningkatan keterlibatan akan diperlukan dari semua mitra Forum Kepulauan Pasifik, termasuk Australia dan Selandia Baru guna mengatasi perubahan iklim, sejalan dengan strategi Blue Pasifik Continent tahun 2050 yang disepakati pada pertemuan PIF di Fiji.

Manele dan Mahuta sama-sama menyoroti perubahan iklim sebagai ancaman terbesar bagi keamanan di wilayah tersebut.

 

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ini Keputusan Berbagai Pihak Mengatasi Pertikaian Dua Kelompok Massa di Nabire

0
Pemerintah daerah sigap merespons kasus pertikaian dua kelompok massa di Wadio kampung Gerbang Sadu, distrik Nabire, Papua Tengah, yang terjadi akhir pekan lalu, dengan menggelar pertemuan dihadiri berbagai pihak terkait di aula Wicaksana Laghawa Mapolres Nabire, Senin (29/4/2024) sore.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.