Tanah PapuaMamtaSukseskan KMAN VI, Beginilah Upaya Pemkot Jayapura

Sukseskan KMAN VI, Beginilah Upaya Pemkot Jayapura

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Diperkirakan lima ribu orang dari seluruh wilayah Nusantara bakal hadir di Tanah Tabi untuk mengikuti Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI, 24-30 Oktober 2022.

Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura telah ditunjuk sebagai tuan rumah KMAN VI 2022.

Selain ribuan Masyarakat Adat dari berbagai penjuru Nusantara, direncanakan juga dihadiri ratusan peninjau yang terdiri dari kalangan sesama Masyarakat Adat dari mancanegara, aktivis, peneliti, jurnalis, akademisi, dan lainnya.

Kegiatan akan diselenggarakan dibawah tema utama: “Bersatu pulihkan kedaulatan masyarakat adat untuk menjaga identitas kebangsaan Indonesia yang beragam dan tangguh menghadapi krisis”.

Mendukung suksesnya pelaksanaan KMAN VI, sejumlah upaya terus dilakukan oleh pemerintah kota (Pemkot) Jayapura. Salah satunya dengan alokasikan Rp2,5 Miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan tahun anggaran 2022.

“Kegiatan KMAN itu agenda nasional yang wajib kita dukung. Kami telah mengalokasikan anggaran dua setengah miliar rupiah untuk mendukung suksesnya kegiatan KMAN keenam pada tahun ini,” kata Frans Pekey, penjabat walikota Jayapura, kepada wartawan baru-baru ini di Balai Kota Jayapura.

Anggaran sebesar itu diketahui telah ditetapkan dalam sidang paripurna pembahasan APBD Perubahan tahun 2022 beberapa waktu lalu.

Tidak hanya anggaran yang disiapkan untuk mendukung pelaksanaan KMAN VI. Kata Frans, Pemkot Jayapura juga melakukan sejumlah persiapan karena juga sebagai tuan rumah, selain Pemkab Jayapura di Sentani.

“Tamu dari seluruh Indonesia yang akan datang pasti jumlahnya banyak, sehingga kami juga sampai sekarang masih terus kerjakan banyak persiapan. Kami kerahkan seluruh instansi untuk kerjakan sesuai tupoksi. Seperti Dinas Kesehatan, harus aktifkan Puskesmas 24 jam untuk nanti layani tamu-tamu kita. Pada prinsipnya kami sangat mendukung kongres ini dilaksanakan di Tanah Tabi,” bebernya.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Pemkot Jayapura juga terus berkoordinasi dengan masyarakat adat Port Numbay.

Menurut Frans, hal ini dengan harapan agar masyarakat adat mendukung KMAN VI yang tentunya sangat penting bagi eksistensi masyarakat adat juga pembangunan daerah ini ke arah yang lebih baik lagi.

Koordinasi dengan pihak lain juga diakuinya masih terus dibangun. Termasuk dengan panitia nasional agar bersinergi dengan pemerintah daerah dan komunitas masyarakat adat Port Numbay.

Selain itu, sejumlah BUMN dan BUMD yang ada di wilayah kota Jayapura telah diminta turut mendukung melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) demi suksesnya kegiatan KMAN VI.

Frans Pekey menyebut semua upaya tersebut tentu seturut motto Pemkot Jayapura yakni ‘Hen Tecahi Yo Onomi T’mar Ni Hanased’ (Satu hati membangun kota untuk kemuliaan Tuhan).

Perlunya dukungan dari semua pihak juga dikemukakan Evert Merauje, ketua panitia KMAN VI 2022 kota Jayapura.

Evert berharap 14 kampung wajib memberikan dukungan dalam semua persiapan yang sedang dilakukan jelang KMAN VI.

“Dukungan dan partisipasi dari semua pihak sangat penting untuk kita sukseskan Kongres Masyarakat Adat Nusantara pada bulan depan. Kita tuan rumah, mari sama-sama ambil bagian,” ajaknya.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Kata Evert, banyak hal sedang dilakukan panitia bersama semua stakeholder dalam mempersiapkan berbagai hal menuju hari pelaksanaan nanti.

Sosialisasi juga koordinasi terus digencarkan dalam pertemuan bersama kelompok-kelompok yang ada di wilayah adat Tabi.

“Banyak kali pertemuan, rapat, evaluasi, dan tindak lanjutnya terus kita kerjakan. Dukungan dari masyarakat adat, kelompok perempuan, pengusaha, politisi, pemuda dan lain-lain, semuanya anak Tuhan, sangat penting. Mohon dilanjutkan sampai nanti kegiatan besar ini kita sukseskan,” harap Merauje.

Tresia Tobi, anggota DPRD kota Jayapura, membenarkan dana yang telah dialokasikan Pemkot Jayapura untuk mendukung pelaksanaan KMAN VI tahun 2022.

Anggaran tersebut menurutnya akan dipergunakan dalam beberapa kegiatan mendukung KMAN VI.

Salah satunya, kata Tresia, perbaikan fasilitas penunjang sarasehan di kampung Tahima Soromo Kayu Pulo dan kampung Injros.

Tresia menjelaskan, panitia nasional telah menetapkan 12 kampung sebagai lokasi sarasehan KMAN VI. Dua kampung diantaranya, Kayu Pulo dan Injros, ada di kota Jayapura. Sedangkan 10 kampung lainnya di kabupaten Jayapura.

Masyarakat adat Port Numbay menyambut baik kebijakan pemerintah daerah mengalokasikan dana untuk mendukung kegiatan KMAN VI.

Nikolas Alfian Youwe, ondoafi Tahima Soroma Kayu Pulo, mengatakan, masyarakat adat sangat mendukung suksesnya KMAN V dengan catatan pemerintah daerah sebagai panitia daerah menggandeng masyarakat adat.

“Selain kami di kampung Tahima Soroma, ada juga pemerintah kampung Injros bersama masyarakatnya. Panitia lokal harus terus koordinasi dengan kepala kampung serta kami ondoafi,” ujarnya saat diwawancarai tim Media Center KMAN VI, Selasa (12/9/2022).

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Youwe berharap hasil kerjasama semua pihak tentu untuk satu tujuan akhir yang sama.

Dengan begitu, ia yakin secara bersama pasti kongres tersebut akan disukses dilaksanakan.

“Kita sama-sama akan sukseskan kongres masyarakat adat nusantara ini,” kata Nikolas.

Dukungan datang dari aparat kampung yang terus menerus mengerahkan warga setempat menyongsong kegiatan besar itu, apalagi kampung ini juga telah ditetapkan sebagai lokasi sarasehan KMAN VI.

“Masyarakat saya sangat antusias dengan kegiatan KMAN ini. Banyak persiapan yang sudah dan sedang kami kerjakan di sini. Saya bersama aparat kampung dan seluruh masyarakat saya siap sukseskan,” kata Tommy Oktovianus Sibi, kepala kampung Kayu Pulo.

“Di sini kami sudah siapkan 15 rumah untuk para peserta sarasehan nanti,” kata Sibi.

“Untuk tempat sholat, ada Masjid.”

Tommy Sibi yakin beberapa hal yang masih kurang akan dituntaskan segera.

Para tamu pun bakal disuguhi keindahan alam. Terdapat beberapa spot wisata di Kayu Pulo dan Pulau Kosong yang terletak di Teluk Humboldt. Termasuk indahnya hamparan pasir putih.

Sejumlah jenis tarian adat sudah disiapkan warga untuk menyambut para tamu. Selama sarasehan akan dihibur dengan aneka atraksi seni budaya dan tarian adat. Selain dari warga adat, juga dari suku Buton, penduduk Pulau Kosong. (*)

Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

0
“Amar Putusan: Kabul. Terbukti Pasal 3 jo Pasal 18 UU PTPK jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) ke-1 KUHP. Pidana penjara 2 tahun dan denda Rp200 juta subsidair 2 tahun kurungan,” begitu ditulis di laman resmi Mahkamah Agung.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.