SORONG, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw gelar rapat pembahasan dan penegasan batas wilayah antara kedua wilayah.
Menurut Menase Paa, mantan Pejabat Bupati Tambrauw di sela-sela acara yang terlaksan di Aula Pertemuan Gedung Kantor Bappelitbang Kabupaten Sorong (18/11/2022), permasalahan terkait batas wilayah antar Kabupaten menjadi sebuah polemik yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah daerah.
Dia juga mengatakan, adanya dualisme pemerintahan tingkat Distrik menjadi sebuah perhatian, yaitu Distrik Moraid versi Kabupaten Tambrauw dan Distrik Mega versi Kabupaten Sorong.
Polemik ini menjadi sebuah rangkain panjang dari pertemuan yang sudah dilakukan. Pertemuan-pertemuan tersebut menjadi langkah-langkah dan upaya dari Pemerintah Daerah Tambrauw dan Sorong dalam menyelesaikan mencari titik terang dari adanya polemik batas antara wilayah.
“Satu hal yang saya sayangkan selama ini adalah terkait pelayanan dari dualisme pemerintahan kepada masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Jangan ada lagi pertentangan yang terjadi di antara kedua Kabupaten ini,” Kata Manase.
Sementara itu, Engelbertus Kocu, Pejabat Bupati Tambrauw mengatakan pertemuan ini menjadi momentum sebagai penyelesaian permasalahan yang sudah berlangsung sangat lama.
“Seharusnya pertemuan seperti ini sudah dilakukan di masa lalu. Karena permasalahan batas wilayah ini sebenarnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Engelbertus Kocu.
Engelbertus Kocu juga berharap agar permasalahan konflik tapal batas kedua wilayah tersebut dapat terselesaikan secepatnya tanpa adanya masalah.
“Kita harus mengesampingkan ego dari masing-masing daerah. Kita berharap semua bisa dilakukan secara damai, kemudian akan melakukan pesta adat di wilayah tersebut untuk menyatukan kita semua,” kata Kocu.
Mantan Sekda Tambrauw itu juga menjelaskan hasil dari pertemuan ini akan menjadi bahan laporan Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Sorong kepada Pemerintah Pusat.
“Hasil ini akan dilanjutkan kepada Pemerintah Pusat, ” pungkasnya.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Arnold Belau